Mercusuar.co, KUDUS – Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Ponpes Nasrul Ummah belum memberikan informasi rinci mengenai anggaran Program Makan Bergizi Gratis (MBG). Dapur hybrid yang memasok makanan untuk 17 sekolah di Kecamatan Mejobo hanya mengungkap anggaran yang dikelola oleh Badan Gizi Nasional (BGN) dan yayasan pondok pesantren.
Kepala SPPG Nasrul Ummah, Nuzilul Munawaroh, menjelaskan bahwa pengelolaan dapur MBG masih dalam tahap penyesuaian. Ia mengaku belum mengetahui secara pasti besaran anggaran program tersebut.
“Untuk anggaran, kami belum tahu karena ini baru minggu ketiga dan masih bertahap,” ujarnya saat ditemui di SPPG Nasrul Ummah, Rabu (5/2). Ia menyarankan agar pertanyaan terkait anggaran ditujukan kepada Ponpes Nasrul Ummah, yang menjadi mitra BGN dalam program MBG.
Selain itu, Nuzilul juga belum bersedia mengungkapkan besaran gaji yang diberikan kepada karyawan dapur. Ia hanya menjelaskan bahwa sistem penggajian dilakukan setiap dua minggu sekali, dengan nominal berbeda berdasarkan tugas masing-masing pekerja.
Dapur SPPG Mejobo beroperasi selama 24 jam dengan sistem kerja bergilir. Karyawan bagian persiapan mulai bekerja sejak pukul 16.00 untuk menyiapkan bahan baku, sementara tim pengolahan atau memasak mulai bekerja pada pukul 02.00 dini hari. Dari total 47 pekerja, mereka terbagi dalam beberapa bagian, termasuk pemorsian, pengemasan, distribusi, dan pencucian peralatan.
“Sistem kerja bergilir ini memastikan dapur tetap beroperasi selama 24 jam,” kata Nuzilul. Ia menambahkan bahwa anggaran pengelolaan dapur MBG saat ini masih menggunakan dana mitra dan akan diganti melalui sistem reimburse dari pemerintah. Namun, pihaknya belum dapat memastikan apakah sistem ini akan terus berlanjut atau berubah menjadi pembayaran langsung.
Sementara itu, Pasiter Kodim 0722/Kudus, Kapten Inf Ibnu Latifur, menyebutkan bahwa biaya bahan baku untuk setiap porsi makanan berkisar Rp10 ribu per siswa. Nominal tersebut belum termasuk biaya operasional lain, seperti peralatan masak, gaji karyawan, dan distribusi.
Diperkirakan, satu paket makanan MBG yang diperuntukkan bagi 3.263 siswa di Kecamatan Mejobo menghabiskan anggaran sekitar Rp196 juta per hari.
Untuk informasi lebih lanjut mengenai anggaran dan pengelolaan dana, pihak terkait menyarankan agar konfirmasi dilakukan langsung ke dapur SPPG. “Termasuk soal bahan baku dan gaji karyawan, semua menjadi kewenangan BGN,” pungkasnya.