PURBALINGGA, Mercusuar.co – Bencana alam yang disebabkan oleh angin kencang yang melanda wilayah kecamatan Kemangkon kabupaten Purbalingga menyisakan sejumlah kerusakan di lima desa yang terdampak, Rabu (11/12/2024). Salah satunya adalah rusaknya atap lumbung padi milik Pemerintah Desa Kalialang akibat tertimpa pohon yang tumbang.
“Limbung padi milik pemdes atapnya jebol tertimpa pohon. Otomatis padi yang tersimpan di dalamnya basah semua,” ungkap Kepala Desa Kalialang Beti Yuni Rahayu kepada Mercusuar saat ditemui di kantor desa Kalialang, Kamis (12/12/2024) sore.
Beti menyampaikan, pihaknya sudah melakukan pendataan dan penanganan sementara terhadap beberapa kerusakan yang menimpa perumahan warga di desanya dan akses jalan yang tertutup pohon tumbang.
“Kita dari pemdes dibantu warga sudah melakukan penanganan sementara terhadap sejumlah kerusakan. Hari itu juga kemarin kita tangani,” katanya.
Sementara itu, Sekertaris Desa Kalialang, David Ervin juga menyampaikan, desa Kalialang merupakan salah satu dari lima desa yang terdampak peristiwa angin kencang. Walau tidak separah desa lain seperti Desa Karangtengah dan Muntang, beberapa rumah dan pohon di desa Kalialang juga ikut mengalami kerusakan dan tumbang.
“Ada beberapa rumah yang rusak dan pohon di dukuh Dalangjamid yang tumbang. Karena dukuh Dalangjamid berdekatan dengan desa Karangtengah yang mengalami kerusakan parah,” katanya.
Ia menjelaskan, dari sekian kerusakan yang menimpa beberapa rumah dan pohon, ada salah satu pohon yang tumbang menimpa lumbung padi milik pemdes Kalialang. Lumbung padi tersebut berada di pinggir sawah dan jalan yang berdekatan dengan pohon-pohon yang tumbuh di pinggir jalan.
“Ada pohon yang tumbang menimpa lumbung padi. Atapnya hancur. Di dalam ada sekitar satu ton gabah kering yang tersimpan,” jelasnya.
Kaur Umum Desa Kalialang, Andri, menambahkan, mengenai kerusakan rumah yang terdampak bencana angin kencang terdata 6 rumah. Sedang pohon yang tumbang dan patah dahan sekurangnya ada sepuluh batang.
“Kita belum bisa menaksir seberapa berat kerusakan yang menimpa perumahan. Tapi pihak desa sudah menyiapkan dana bencana yang siap untuk membantu perbaikan,” jelasnya.
Ia juga menyampaikan, setelah kejadian angin kencang, pihak desa langsung turun tangan untuk meninjau lokasi terdampak dan langsung membantu menangani kerusakan dan mengevakuasi pohon-pohon yang tumbang dan melintang di jalan.
“Saat Itu juga, pohon-pohon yang tumbang dibereskan. Terutama yang melintang di tengah jalan dan yang menimpa rumah atau bangunan,” lanjutnya.
Andri juga mengisahkan, kejadian hujan yang disertai angin kencang yang melanda desahnya dan sejumlah desa di sekitarnya terjadi sekira pukul 14.30 wib. Saat kejadian tersebut berlangsung pihaknya masih berada di kantor desa, Rabu (11/12/2024). Kebetulan letak kantor desa Kalialang berada di tepi sawah di luar perkampungan.
“Anginnya memang luar biasa kencangnya, disertai petir dan cahaya kilat yang berhamburan di atas. Posisi kita ini kan di pinggir sawah, jadi bisa melihat dengan jelas hempasan angin yang bertiup kencang,” ujarnya.
Setelah hujan reda, pihaknya bergegas bergerak menuju lokasi di mana terdapat laporan di WhatsApp ada beberapa rumah dan pohon yang terdampak. Sedang lokasi yang diketahui terdampak adalah dukuh Dalangjamid, perkampungan sebelah utara kantor desa Kalialang.
“Lokasinya di sebelah utara kantor desa. Karena dukuh Dalangjamid dengan Desa Kalialang terpisah oleh bentangan sawah hampir setengah kilometer ke arah utara,” terangnya lagi.(Angga)