MERCUSUAR.CO, Wonosobo – Direktur Utama PT Timah Tbk, Ahmad Dani Virsal, menyatakan dukungannya terhadap langkah-langkah yang diambil oleh Kejaksaan Agung terkait dengan penyelidikan kasus korupsi yang melibatkan tata niaga timah. Kasus ini telah menyebabkan penetapan tiga mantan direktur perusahaan sebagai tersangka, termasuk Mochtar Riza Pahlevi Tabrani, yang sebelumnya menjabat sebagai Direktur Utama, Emil Ermindra, mantan Direktur Keuangan, dan Alwin Albar, mantan Direktur Operasi.
Ahmad Dani Virsal, yang memulai tugasnya sebagai Direktur Utama di bulan Juni 2023, menyampaikan penghargaan terhadap upaya Kejaksaan Agung dalam rangka memperbaiki governance di sektor pertambangan dan bisnis timah, dengan harapan ini akan berdampak positif bagi negara dan masyarakat, seperti dilaporkan oleh Majalah Tempo edisi 11-17 Maret 2024.
Berikut ini adalah profil singkat dari tiga mantan direktur PT Timah yang menjadi tersangka dalam kasus korupsi ini:
1. Mochtar Riza Pahlevi Tabrani
Mochtar Riza, lahir di Jakarta pada 25 Juli 1968, adalah alumni Universitas Trisakti dengan gelar sarjana Geologi dan mendapatkan gelar MBA dari Cleveland State University. Ia memulai karir di PT Timah pada 7 April 2016, menggantikan Sukrisno sebagai Direktur Utama. Dia digantikan oleh Achmad Ardianto pada Desember 2021. Sebelum bergabung dengan PT Timah, Riza Pahlevi memiliki pengalaman kerja di entitas holding pertambangan MIND ID dan PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) atau PGN (kini Pertamina Gas Negara), dimana dia mengemban berbagai peran penting selama delapan tahun.
2. Emil Ermindra
Dengan lebih dari dua dekade pengalaman di industri perbankan, Emil Ermindra adalah lulusan Institut Pertanian Bogor (IPB) yang bergabung dengan PT Timah Tbk sebagai Direktur Keuangan pada tahun 2016. Ia memiliki tanggung jawab atas pengelolaan keuangan, perencanaan, dan pelaporan keuangan perusahaan. Emil digantikan pada tahun 2020, berdasarkan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB).
3. Alwin Albar
Alwin Albar adalah alumni Institut Teknologi Bandung (ITB) di bidang Teknik Mesin, yang melanjutkan studinya di University of Wisconsin-Madison dan mendapatkan gelar doktor dari Texas A&M University di bidang Teknik Kelautan. Ia memiliki pengalaman internasional, termasuk sebagai Assistant Director untuk proyek di Myanmar dan CEO Timah International Investment. Alwin kembali ke PT Timah Tbk pada 2015 dan menjabat sebagai direktur operasional sebelum akhirnya menjadi tersangka.
