99 Desa Wisata di Banyuwangi: 3 di antaranya Raih Status Maju

desa wisata sendang seruni
desa wisata sendang seruni Banyuwangi

MERCUSUAR.CO, Banyuwangi – Kabupaten Banyuwangi menjadi rumah bagi setidaknya 99 desa wisata dari 189 desa yang tersebar di tanah Blambangan. Tiga desa wisata tersebut sudah berstatus maju.

Kepala Bidang Pemasaran Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Banyuwangi Ainur Rofiq menjelaskan, keberadaan desa wisata memiliki beberapa tujuan, antara lain meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa, meningkatkan kesadaran masyarakat akan potensi yang ada di dalamnya. desanya, mendorong terciptanya lingkungan yang bersih, sehat, dan tertib, serta menumbuhkan rasa bangga terhadap adat, budaya, dan desanya.

Bacaan Lainnya

“Tujuan lainnya adalah meningkatkan kesadaran masyarakat dalam melestarikan keunikan fauna, flora, dan lingkungan hidup, serta pada akhirnya mempercepat penanaman keterampilan dan sikap sejalan dengan ‘Sapta Pesona Pariwisata’,” kata Rofiq pada Sabtu, 4 November 2023.

Rofiq juga mengklarifikasi, penunjukan desa wisata sebenarnya diusulkan oleh desa itu sendiri. Namun desa wisata dikelompokkan menjadi tiga kelompok yaitu desa wisata perintis, desa wisata berkembang, dan desa wisata maju.

“Di Banyuwangi terdapat 87 desa wisata perintis, 9 desa wisata berkembang, dan 3 desa wisata maju,” imbuhnya.

Untuk lebih jelasnya, Rofiq mencantumkan tiga desa wisata maju tersebut. Yang pertama adalah Desa Tamansari di Kecamatan Licin yang terkenal dengan wisata alamnya seperti Gunung Ijen dan Sendang Seruni.

Desa wisata maju kedua adalah Desa Bangsring di Kecamatan Wongsorejo, mirip dengan Desa Tamansari. Desa Bangsring menonjol karena upaya konservasi laut dan potensi baharinya yang eksotik, antara lain Bangsring Underwater, Grand Watu Dodol (GWD), dan Andelan.

Berbeda dengan dua desa pertama yang terkenal dengan pemandangan pegunungannya yang sejuk dan pantainya yang eksotik, desa wisata maju ketiga terkenal dengan daya tarik budaya dan tradisionalnya yang masih terjaga: Desa Kemiren di Kecamatan Glagah.

Daya tarik utama Desa Kemiren terletak pada tradisinya seperti Barong Ider Bumi, Tumpeng Sewu, dan Ngopi Sepuluh Ewu. Selain itu, terdapat atraksi lain seperti rumah adat, ukiran lontar yusuf, dan masih banyak lagi.

“Ketiga desa wisata maju ini berhasil meraih Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) pada tahun yang berbeda, masing-masing pada kategorinya masing-masing,” ujar Rofiq bangga.

Rofiq berharap 87 desa wisata perintis tersebut maju menjadi desa wisata berkembang, dan 9 desa wisata berkembang tersebut berstatus maju. Transformasi ini memerlukan kolaborasi dengan akademisi untuk meningkatkan status desa wisata perintis dan berkembang tersebut.

“Tujuannya adalah untuk menetapkan kriteria dan indikator untuk meningkatkan status desa wisata. Desa-desa ini harus menjadi laboratorium bagi para akademisi, sehingga mereka dapat naik melalui bimbingan dan dukungan,” jelas Rofiq.

Pos terkait