MERCUSUAR.CO, Banyumas – Kejadian tanah longsor di Desa Klinting, Kecamatan Somagede, Banyumas, menyebabkan seorang penghuni bernama Komaruddin (21) dan mengancam 120 rumah di sekitarnya.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Banyumas telah melakukan pemetaan dan mitigasi bencana untuk mengantisipasi potensi longsor.
Kepala BPBD Banyumas, Budi Nugroho, menjelaskan bahwa tim mitigasi telah mengeksplor lokasi yang berpotensi bencana dan menggunakan drone untuk pemetaan. Terlihat beberapa potensi ancaman, terutama saat hujan dengan intensitas tinggi.
“Ada lapisan di atas tanah gembur, bawah tanah liat dan cadas. Di atas sana juga ada silangan saluran air yang memotong lereng sehingga ada potensi tiga RT kurang lebih 120 rumah,” ujarnya.
Warga dihimbau untuk berhati-hati, dan edukasi dilakukan agar mereka dapat memahami tindakan yang harus diambil.
Meskipun dampaknya belum signifikan, beberapa dianggap hal yang merugikan. Budi Nugroho meminta agar warga aktif dalam siskamling, menjadikan setiap rumah memiliki siaga 24 jam, dan melaksanakan patroli.
BPBD Banyumas juga telah berkoordinasi dengan tim geologi di Bandung untuk mengkaji tanah, mengingat sejarah longsor di lokasi tersebut pada tahun 1960-an.
Harapannya, dengan langkah-langkah tersebut, dapat mencegah korban jiwa akibat tanah longsor di Somagede.