Wisata Hutan, Inilah Sejarahanya Pohon Rasamala

kawasan Hutan Rasamala
kawasan Wisata Hutan Rasamala di Desa Jetis, Selopampang, Temanggung.

MERCUSUAR.CO, Temanggung – Wisata alam yang tak kalah eksotis dari daerah lainnya. Salah satunya Hutan Rasamala yaitu Walitis yang terletak di Desa Jetis, Selopampang, Temanggung. Terkenal dengan tumbuhan poson Rasamala, Hutan Walitis menawarkan keindahan alam yang wajib dinikamati.

Tanaman dengan nama latin Altingia excelsa ini tumbuh tinggi. Memiliki kayu yang kuat, damar yang berbau harum, daun yang berkhasiat tanaman ini bernilai ekonomi tinggi. Kayunya kuat dan dipakai sebagai bahan untuk jembatan, bantalan rel kereta api, lantai, hingga perahu.

Bacaan Lainnya

Damar yang berbau harum jadi bahan campuran pengharum ruangan. Daun yang masih muda berwarna merah dan dapat disayur, dilalap, atau menjadi obat batuk. Tetapi di antara lebat dan menjulangnya Rasamala ada salah satu pohon raksasa yang berhasil mencuri perhatian setiap pengunjung, yaitu Pohon Walitis.

Pohon Walitis menjulang tinggi di kawasan Hutan Rasamala. Tampak eksotis dengan daun-daun yang tumbuh tak beraturan. Dahan ranting-ranting yang banyak cabangnya. Sinar mentari yang menerobos masuk di sela dedaunan. Indah dan memukau.

Pohon Walitis tampak gagah meski usianya sudah menginjak usia ribuan tahun. Tak terlihat rapuh, justru semakin kokoh. Pohon Walitis di Hutan Rasamala memiliki tinggi mencapai 30 meter dan lingkar batang 7,5 meter. Dengan ukuran tersebut, Pohon Walitis di Hutan Rasamala menjadi pohon terbesar di lereng Sumbing dan Sindoro.

Untuk memeluk batang Pohon Walitis raksasa ini diperlukan enam orang dewasa yang saling tautan sambil merentangkan kedua tangannya. Bisa bayangkan betapa besarnya ukuran Pohon Walitis ini kan?

Selain keelokannya, Pohon Walitis memiliki keunikan sendiri. Dilansir dari Temanggungkab.go.id, Pohon Walitis ini tahan api. Saat si jago merah melahap hutan, Pohon Walitis tetap utuh dan tak hancur oleh api.

Hal ini dibuktikan sewaktu terjadinya peristiwa kebakaran yang melanda kawasan lereng gunung kembar, Sumbing dan Sindoro. Waktu itu, hutan Rasamala sama sekali tidak terjamah api. Dulunya di Hutan Rasamala terdapat 10 Pohon Walitis, namun kini sudah ditebang penduduk sekitar.

Pohon Walitis juga memiliki kisah yang masih menjadi misteri. Melansir dari Temanggungkab.go.id, Pohon Walitis terbentuk dari tongkat milik Ki Ageng Makukuhan yang ditancapkan ke tanah.

Ki Ageng Makukuhan merupakan salah satu pengikut Wali Songo dan juga salah seorang ulama paling terkenal di Temanggung karena perjuangannya untuk menyebarkan agama Islam. Namun, untuk apa tongkat itu ditancapkan dan bagaimana kemudian tongkat itu bisa menjadi pohon sebesar itu, masih menjadi misteri.

Udara yang sejuk, tanpa polusi jauh dari hingar bingar keramaian kota. Hutan Rasamala seringkali menjadi destinasi wisata favorit para pencinta alam.

Untuk menjangkau rumpun pepohonan Rasamala yang luasnya mencapai 1,5 hektar, para wisatawan harus mendaki melalui jalan setapak. Jarak pendakian ini sekitar 1,5 km dari Pohon Walitis.

Untuk menikmati objek wisata ini, tidak dipungut biaya sepeserpun. Namun, tetap ingat untuk tidak merusak kelestarian dan keindahan objek wisata tersebut.

Pos terkait