Usai Dampingi Bupati Tinjau Sekolah Terdampak Banjir, Disdikbud Kendal Langsung Mendata Kerusakan Sekolah

20230110003

Mercusuar.co, Kendal – Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Kendal, Wahyu Yusuf Ahmadi, tadi pagi mendampingi Bupati Kendal, Dico M Ganinduto, B.Sc, meninjau langsung beberapa sekolahan yang terdampak banjir di wilayah Kabupaten Kendal, Selasa (10/1/2023).

Adapun sekolahan yang dikunjungi hari ini, yaitu SD 1 Sumberejo, SD 2 Kebonadem, SMP 1 Brangsong, dan SD 1 Brangsong.

Bacaan Lainnya

Wahyu Yusuf Akhmadi menyampaikan, sesuai anjuran langsung dari Bupati agar segera melakukan perbaikan langsung dikarenakan pendidikan merupakan kebutuhan nomor satu.

Adapun dari data Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kendal terdapat 63 sekolah mengalami kerusakan akibat banjir.

Wahyu Yusuf Akhmadi menjelaskan bahwa Bupati telah memerintahkan untuk segera melakukan identifikasi dan Inventarisir kebutuhan sekolah.

“Perintah Bupati telah kita laksanakan semacam rincian kebutuhan yang memang saat ini dibutuhkan sekolah akibat dampak banjir, seperti estimasi kebutuhan pagar, meja kursi belajar, buku dan peralatan elektronik, kemudian untuk rincian sekolah yang terdampak banjir adalah 48 SD, 8 SMP dan 7 Paud,” ujar Wahyu Yusuf Akhmadi.

Disisi lain Dico M. Ganinduto menyampaikan jika Pemkab Kendal telah mengambil langkah identifikasi kerusakan-kerusakan yang dialami. Dalam jangka pendek, pihaknya telah berkoordinasi dengan BPKAD terkait data proposal-proposal yang sudah diajukan.

“Kita akan segera bangunkan kembali, melalui dana tak terduga, karena ini adalah dampak dari bencana. Jadi akan kita selesaikan semua, khususnya sekolah-sekolah yang ada di Kabupaten Kendal.

Kepala Sekolah SMP Negeri 1 brangsong Nur Buditomo mengatakan jika banjir yang terjadi di sekolah tahun ini terbilang paling besar karena ketinggian air mencapai 1 meter lebih.

“Kerusakan yang terjadi tentunya peralatan sekolah meja kursi, peralatan elektronik, dokumen – dokumen semua rusak akibat banjir. Dan ini terbilang paling besar banjir yang terjadi di sekolah ini,” jelas Nur Buditomo.

Akibat bencana banjir yang terjadi, kegiatan belajar mengajar dapat dilakukan pada hari ke tiga pasca bencana, Nur Buditomo mengatakan jika pada hari pertama melakukan kerja bakti bersama siswa – siswi untuk membersihkan sekolah.(dj)

Pos terkait