PURBALINGGA, Mercusuar.co – Ratusan pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) Kabupaten Purbalingga mengikuti acara UMKM Day di Pendopo Dipokusumo, Purbalingga, Kamis (12/9/2024). Asosiasi Fashion Desainer Purbalingga (Afdega) tampilkan hasil karyanya melalui fashion show oleh sejumlah peraga busana.
“Kegiatan ini dilaksanakan oleh bagian Perekonomian Setda Kabupaten Purbalingga. Tujuannya sebagai wahana untuk mengapresiasi para pelaku UMKM lokal di kabupaten Purbalingga,” ungkap Bupati Purbalingga Dyah Hayuning Pratiwi usai menghadiri UMKM Day 2024 kepada media.
Bupati menjelaskan, dalam gelar UMKM Day 2024 beberapa kegiatan dilaksanakan. Kegiatan tersebut diantaranya gelar produk unggulan, seperti halnya batik, ecoprint, kerajinan rajut, aksesoris, kerajinan blangkon, kerajinan kayu dan bambu, serta kuliner.
Disamping itu dilaksanakan juga fashion show busana batik oleh sejumlah peraga busana hasil karya para desainer yang tergabung dalam Asosiasi Fashion Desainer Purbalingga (Afdega).
Ia juga menyampaikan, untuk membantu mendongkrak perekonomian masyarakat dan komitmen pemerintah dalam mengembangkan UMKM, pada kesempatan yang sama diberikan hibah dari kepada 60 pelaku UMKM sebanyak Rp. 610.000.000.
“Tahun ini pemerintah kabupaten Purbalingga menggelontorkan Rp 1,3 miliar anggaran hibah untuk para pelaku UMKM lokal di Purbalingga
Sebagai tahapan pertama kita berikan sebanyak Rp. 610 juata,” ujarnya.
Bupati menegaskan, UMKM merupakan sektor ekonomi yang tahan terhadap krisis. Bahkan menurutnya, UMKM dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi dari -1,32% saat pandemi melesat menjadi 5,42% tahun 2022. Hal tersebut tercatat lebih tinggi dari rata-rata perkembangan ekonomi tingkat provinsi maupun nasional.
“Jadi ternyata UMKM kita itu yang paling cepat pulih,”tegasnya.
Pertumbuhan ekonomi tersebut tidak terlepas dari fasilitasi pemerintah. Mulai dari fasilitasi pelatihan, pendampingan, bantuan peralatan, bantuan pemasaran, bahkan bantuan pendanaan melalui Kredit Mawar (Bunga 0%) dan subsidi bunga.
“Kita juga mendukung melalui regulasi ‘Bela-Beli’. Regulasi ini mewajibkan setiap kegiatan pemerintahan untuk menggunakan produk lokal misalnya jamuan saat rapat,” ujarnya.
Sementara itu, secara terpisah Sekretaris Dinas Koperasi dan UMKM Kabupaten Purbalingga, Adi Purwanto mengatakan, selain gelar produk UMKM, pada tempat yang sama juga diadakan pelayanan pembuatan perizinan secara gratis diantaranya pemby PIRT, NIB, sertifikasi Halal, dan sosialisasi Kredit Mawar.
“Sejumlah produk unggulan dipamerkan di sini. Tapi tidak semuanya, cukup perwakilan saja. Di samping itu komunitas Afdega menggelar fashion show busana batik,” katanya.(Angga)