Tes Kejiwaan Emak-Emak Viral Memaksa Minta Sedekah di Bogor

Wanita yang dikenal sebagai Rosmini, yang viral karena perilaku memaksa meminta sedekah di Bogor
Wanita yang dikenal sebagai Rosmini, yang viral karena perilaku memaksa meminta sedekah di Bogor

MERCUSUAR.CO – Wanita yang dikenal sebagai Rosmini, yang viral karena perilaku memaksa meminta sedekah di Bogor, telah ditangani oleh petugas Pemerintah Kota Bogor. Saat ini, Dinas Sosial Kota Bogor tengah berupaya menemukan keluarga Rosmini untuk memastikan keberadaannya.

Menurut Kepala Dinas Sosial Kota Bogor, Dani Rahadian, keluarga Rosmini belum berhasil ditemukan. “Dinas Sosial sedang melakukan pencarian keluarganya. Sampai saat ini belum berhasil ditemukan,” ungkapnya.

Bacaan Lainnya
Emak emak viral maksa minta sedekah di bogor
Emak emak viral maksa minta sedekah di bogor

Dari hasil penelusuran awal, diketahui bahwa Rosmini telah berpisah dengan keluarganya selama 15 tahun akibat masalah pribadi. Rosmini juga diketahui memiliki lima orang anak.

Dani Rahadian menjelaskan bahwa pihaknya sedang melakukan upaya untuk menghubungkan kembali Rosmini dengan keluarganya. Namun, jika tidak ditemukan keluarga yang dapat merawatnya, Rosmini akan dirujuk ke panti sosial.

Sementara itu, Rosmini saat ini sedang menjalani perawatan di Rumah Sakit Marzoeki Mahdi di Bogor. Hasil pemeriksaan awal menunjukkan bahwa Rosmini diduga mengalami depresi.

“Dia telah diperiksa di RS Marzoeki Mahdi, termasuk pemeriksaan darah dan kejiwaan, dan ditemukan adanya kemungkinan depresi,” tambah Dani.

Dari penyelidikan lebih lanjut, diketahui bahwa Rosmini telah hidup mengemis selama 15 tahun, menjelajahi berbagai kota. Menurut pengakuannya, alasan dia hidup mengemis adalah karena adanya masalah dengan suaminya yang berasal dari Palembang.

Rosmini juga mengaku sering mengalami halusinasi. Setelah menikah dan tinggal di Bandung, Rosmini memiliki lima orang anak sebelum kemudian memutuskan untuk hidup mengemis.

Kisah Rosmini menjadi peringatan akan kompleksitas permasalahan sosial yang mungkin dialami oleh individu di masyarakat. Penanganan kasus seperti ini membutuhkan pendekatan yang holistik dan kepedulian dari berbagai pihak, termasuk pemerintah dan masyarakat luas, untuk memberikan perlindungan dan bantuan yang sesuai.

Pos terkait