Terkena Abu Merapi, Produktivitas Cabai di Kabupaten Magelang Menurun 30 Persen

cabai merapi

MERCUSUAR.CO, Magelang – Erupsi Gunung Merapi yang menerjang wilayah Kabupaten Magelang membuat sejumlah lahan pertanian terselimuti Abu Vulkanik.

Adapun komoditi yang paling terdampak berat, yakni tanaman cabai.

Bacaan Lainnya

Ketua kelompok Tani Ngudi Rejeki 1, Dusun Babadan 1, Desa Paten, Kecamatan Dukun, Kabupaten Magelang, Sudasri membenarkan hal tersebut

Baca juga: Gempa Kulon Progo: Satlinmas Rescue Istimewa Sebut Belum Ada Laporan Kerusakan Bangunan

Ia mengatakan, akibat terselimuti abu vulkanik produktivitas tanaman cabai mengalami penurunan.

“Benar itu membuat produktivitas menurun. Penurunan produksinya sekitar 20 sampai 30 persen disebabkan bobot dari bobot cabai yang mengecil. karena abu vulkanik itu, membuat cabai menjadi mengkisut atau alum sehingga mempengaruhi beratnya. Perbandingannya, misalnya sebelum hujan abu hasil panen dalam sehari bisa sampai 60 kilogram kini hanya tinggal 40 kilogram saja,” ujarnya pada Jumat (17/3/2023).

Selain berkurangnya bobot, dampak abu Merapi juga membuat harga cabai menjadi menurun, seperti yang dialami Zulfa (35), petani di Dusun Babadan 2, Desa Paten, Kecamatan Dukun, Kabupaten Magelang.

Ia mengatakan, semenjak diterpa hujan abu Merapi harga cabai yang ditanamnya hanya berkisar Rp10 ribu per kilogram.

“Biasanya setelah panen cabai, dikumpulkan di agen. Kalau normal sebelum hujan abu harganya mencapai Rp17 ribu per kilogram sekarang tidak bisa setinggi itu,” bebernya.

Zulfa menambahkan, rendahnya harga jual disebabkan banyak pembeli yang menolak cabai yang terdampak abu Merapi.

“Yaitu, banyak pembeli banyak yang komplain katanya kotor kalau ada abunya. Jadi, mau tidak mau ya dijual dengan harga rendah yang penting bisa laku. Apalagi, cabai gampang membusuk karena cabai yang tertempel abu tidak bisa dicuci hanya bisa diayak saja,”ucapnya sembari membersihkan yang menempel di cabai.

Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Magelang, Romza Ernawan pun memgakui, dampak abu Merapi membuat produktivitas komoditi cabai menurun.

“Produktivitasnya bisa turun 40 persen, di mana biasanya per hektare kita bisa panen sebanyak 7 ton dari luasan lahan cabai yang mencapai ribuan hektare. Terdampak berat itu cabai karena komoditi lains eperti kol atau kubis masih bisa dibersihkan atau dicuci dengan air,”ucapnya.

Meskipun produktivitas cabai tengah menurun, Romza memastikan, stok cabai di Kabupaten Magelang masih aman. Bahkan, untuk persediaan menjelang Ramadan dan Hari Raya IdulFitri mendatang.

“InsyaAllah aman stoknya. Karena, Februari kemarin saja kita sudah stok 2350 ton. Ini dak berpengaruh untuk mengahadapi ramadan dan Idulfitri, aman. Karena, kita saja setiap hari masih suplai ke pasar induk Jakarta, per harinya 5 ton,” urainya.

Pos terkait