Mercusuar.co, Purbalingga – Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Purbalingga baru -baru ini melakukan penggeseran jabatan untuk 4 orang pegawai Eselon IV (Jabatan Pengawas). Pergeseran jabatan tersebut ditandai dengan pengambilan sumpah jabatan yang dilaksanakan di aula Kantor Kemenag Kabupaten Purbalingga lantai 2, Kamis (2/3/2023).
Dalam laporannya, Analis Kepegawaian Kantor Kemenag Kabupaten Purbalingga Yusriani Rasyid dalam keterangannya menyebutkan keempat pegawai yang mendapat pergeseran jabatan diantaranya ; Kepala Seksi Penyelenggaraan Haji dan Umroh (PHU) Ani Mufarokhakh, Kepala Seksi Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren (PD Pontren) Khamimah, Kepala Seksi Bimas Islam Nurdin Setiyadi dan Penyelenggara Zakat dan Wakaf Mohammad Nur Hidayat.
“Ibu Hj. Khamimah sebelumnya menjabat Kasi PHU, Ibu Ani Mufarokhakh sebelumnya menjabat Kasi PD Pontren, Bapak Nurdin Setiyadi sebelumnya menjabat sebagai Penyelenggara Zakat dan Wakaf, sedangkan Bapak Moh. Nur Hidayat sebelumnya adalah Guru MTs Ma’arif NU Kertanegara,” ungkapnya.
Pengambilan Sumpah Jabatan dan Pelantikan Jabatan Pengawas (Eselon IV) tersebut dihadiri tamu undangan, segenap pejabat struktural, dan fungsional di lingkungan Kantor Kemenag Kabupaten Purbalingga.

Kepala Kantor Kemenag Kabupaten Purbalingga Muhammad Syafi’ dalam sambutannya mengajak para pejabat di lingkungannya untuk profesional serta menjaga integritas dan loyalitas.
“Ketika seseorang dilepas dari jabatannya tidak perlu terlalu membawa perasaan atau baperan, merasa dirinya tidak sukses dalam bekerja sehingga dilepas atau digeser jabatannya. Sebaliknya juga jangan ge-er, kegedhen rumangsa, merasa diri lebih mampu dan lebih berhasil dalam kerjanya sehingga diangkat atau dilantik menjadi pejabat,” ujarnya.
Ia mengatakan, jabatan adalah sebuah amanah, maka harus dilaksanakan dengan sungguh-sungguh, penuh tanggung jawab, karena akan dipertanggungjawabkan baik di dunia maupun di akhirat di hadapan Allah SWT.
“Jika seseorang mendapatkan jabatan bukan karena ia meminta jabatan tersebut, maka ia akan mendapatkan pertolongan dari Allah SWT. Sebaliknya, jika jabatan tersebut diperoleh karena ia memintanya, maka seluruh pekerjaan dan tanggung jawab akan menjadi beban baginya,” katanya.

Syafi’ juga mengingatkan agar selaku ASN sekaligus pelayan masyarakat, para pejabat dituntut untuk selalu meningkatkan kompetensi dan kualitas layanannya kepada masyarakat. Selain itu juga untuk menjaga amanah yang diembankan kepadanya.
“Ada pesan dari Bapak Menteri Agama dalam kegiatan kita kemarin di Surakarta, agar jangan sampai kita menyalahgunakan wewenang,” ujarnya.
Terkait loyalitas ASN, Syafi’ berpesan agar seluruh pegawai di jajarannya turut menjaga kokohnya 4 Pilar Kebangsaan, yaitu Pancasila, Bhinneka Tunggal Ika, Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dan UUD 1945.
Di akhir sambutannya, Muhammad Syafi’ berpesan agar dalam melaksanakan tugas dan kewajiban yang diamanatkan para pejabat yang dilantik untuk selalu bersandar kepada Allah SWT melalui doanya.
“Semoga amanah ini merupakan kesempatan bagi kita untuk berbakti kepada negara dan bangsa. Dan semoga Allah Subhanahu wata’ala memberikan kekuatan, kesehatan, kemudahan dan pertolongan agar panjenengan dapat menjalankan amanat yang diterima, serta dapat menjadi pejabat yang jujur dan amanah,” imbuhnya.(Angga)