Tantangan Pemerataan Energi Listrik di Kalimantan Timur

Desa Muara Enggelam
Desa Muara Enggelam Kalimantan Timur

MERCUSUAR.CO, Samarinda – Kondisi penyediaan energi listrik di Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) masih menjadi perhatian serius, meskipun wilayah ini dikenal sebagai salah satu sumber daya alam yang kaya.

Pemerataan sumber energi listrik di Kaltim merupakan tantangan utama yang harus dihadapi. Data dari Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Provinsi Kaltim pada bulan September 2023 menunjukkan bahwa sekitar 169 desa di Kaltim masih belum teraliri aliran listrik dari Perusahaan Listrik Negara (PLN).

Bacaan Lainnya

Mashur Sudarsono Wira Adi, Kepala Bidang Ketenagalistrikan Dinas ESDM Kaltim, mengungkapkan bahwa 169 desa yang belum mendapatkan aliran listrik PLN tersebar di berbagai kabupaten, antara lain Berau, Kutai Kartanegara, Kutai Timur, Paser, Kutai Barat, dan Mahakam Ulu.

Kutai Barat dan Mahakam Ulu menjadi fokus utama masalah ini karena sebagian besar desa yang belum teraliri listrik PLN terletak di wilayah pedalaman dan perbatasan. Akses terbatas menjadi tantangan utama dalam upaya membangun infrastruktur jaringan listrik ke wilayah tersebut.

Dalam beberapa tahun terakhir, desa-desa yang belum mendapatkan aliran listrik PLN telah mengandalkan sumber daya listrik alternatif, seperti generator (genset), serta menerima bantuan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) dari pemerintah.

Meskipun demikian, saat ini Kaltim memiliki surplus daya listrik sekitar 400 Mega Watt (MW) melalui Sistem Mahakam yang melayani empat daerah utama di Kaltim, yaitu Balikpapan, Samarinda, Tenggarong, dan Bontang.

Suplai listrik di Kaltim juga dijamin oleh Sistem Borneo yang menghubungkan antar provinsi di Kalimantan, termasuk Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, dan Kaltim, dengan rencana perluasan hingga mencakup wilayah Kalimantan Utara.

Namun sayangnya, kelebihan daya ini tidak dapat dialirkan ke daerah yang belum teraliri listrik karena kurangnya jaringan sambungan listrik dan terkadang terbatasnya pasokan listrik di daerah tersebut.

Mashur tetap berkomitmen untuk terus berupaya memperbaiki situasi ini dengan melakukan pemerataan aliran listrik ke desa-desa yang masih belum mendapatkan layanan PLN. Ini adalah langkah penting dalam menjawab kebutuhan masyarakat Kaltim dan memberikan kesempatan yang lebih adil dalam mengakses energi listrik.

Terlihat bahwa pihak-pihak yang berwenang berupaya keras untuk mengatasi tantangan ini demi kesejahteraan wilayah Kaltim.

Pos terkait