Takbir Keliling Di Desa Majasem Diwarnai Permainan Api dan Musik Kentongan

IMG 20240410 WA0000

MERCUSUAR.CO Purbalingga – Sambut malam takbiran Idul Fitri 1445 H., ribuan warga desa Majasem, Kecamatan Kemangkon, Kabupaten Purbalingga turun ke jalan melakukan takbir keliling dan pawai obor. Ribuan warga tersebut terdiri dari warga dusun 1, 2, dan 3.

“Alhamdulillah, untuk kali ini hampir ribuan warga yang ikut takbir keliling. Mereka warga dusun 1, 2, dan 3,” ungkap Kepala Desa Majasem, Tri Muldiati kepada Mercusuar.co usai menyaksikan takbir keliling, Selasa (9/4/2024) malam.

Bacaan Lainnya

Kades Tri mengatakan, kegiatan pawai obor jalan kaki sembari mengumandangkan takbir dan tahmid berkeliling desa Majasem telah menjadi kegiatan atau tradisi yang rutin dilakukan setiap malam takbiran Idul Fitri.

“Kegiatan seperti ini rutin, tiap tahun dilaksanakan oleh warga Majasem. Jadi mereka sudah secara otomatis melaksanakan dengan sendirinya. Desa tinggal mensuport jika ada yang minta bantuan,” katanya.

Sebagaimana yang ia sampaikan, kegiatan tersebut bersifat mandiri. Mereka masing-masing masing-masing warga dusun saling mengumpulkan dana sendiri sendiri untuk keperluan materinya, seperti bambu, kawat, minyak tanah, kain, mobil untuk membawa sound sistem, dan alat musik kentongan.

“Pawai obor memang butuh perlengkapan atau alat yang banyak. Karena beberapa pemuda juga melakukan atraksi main Abid, seperti menyembur api, memutar-mutar bola api, dan memainkan musik kentongan,” terangnya.

“Terkait biaya, warga disamping patungan, mereka juga minta sumbangan kepada warga yang baru saja mudik dari luar kota,” lanjutnya.

Dalam hal ini menurutnya, pemerintah desa sangat mengapresiasi kegiatan tersebut. Harapannya kegiatan yang sudah rutin dilakukan tersebut tetap dijaga dan dilestarikan, bahkan diharapkan semakin meningkat, semakin baik dan semakin menarik untuk disaksikan warga lainnya.

“Takbir keliling kali ini luar biasa, ramai sekali. Saya melihat warga sangat antusias dan semangat, disamping karena cuaca cerah juga permainan api dan musiknya juga semakin menarik,” ujarnya.

Sementara untuk esok harinya, warga desa Majasem akan melaksanakan ibadah shalat id Idul Fitri di dua dua tempat, yakni masjid Al Hasan dan masjid Makasih Rawa Pengilon.

“Ini sudah dua tahun ini shalat id terbagi dua, di masjid yang lama dan masjid yang baru. Kalau dulu shalat id terpusat di masjid Al Hasan,” katanya.

Namun demikian, ia menegaskan kalau berdirinya masjid yang baru tidak membuat warga terpecah. Mereka tetap rukun dan bersatu. Hal tersebut menurutnya dibuktikan dengan kegiatan takbir keliling dan kegiatan keagamaan lainnya yang selalu bersama.(Angga)

Pos terkait