MERCUSUAR.CO, Yogyakarta – Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Sri Sultan Hamengku Buwono X, menekankan pentingnya kerja sama dengan Kementerian Keuangan untuk menangani masalah sampah di Yogyakarta. Hal ini disampaikan Sultan HB X saat ditemui di Kantor Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Yogyakarta pada Senin (10/6).
“Kami mengusulkan, bagaimana kalau beban ini hanya ditanggung daerah, itu memang menjadi problem anggaran. Kami minta dari Departemen Keuangan (Kementerian Keuangan) untuk bisa membantu,” ujar Sultan.
Dikutip dari Kumparan.com. Sultan HB X mengungkapkan kekhawatirannya bahwa jika penanganan sampah hanya dibebankan pada anggaran provinsi atau kabupaten/kota, maka dapat menyebabkan alokasi anggaran yang tidak seimbang.
“Kalau ini semua hanya tanggung jawabnya kabupaten dan provinsi, nanti bebannya terlalu berat,” kata Sultan.
Lebih lanjut, Sultan menjelaskan bahwa masalah penanganan sampah perlu dikaji lebih lanjut untuk menemukan solusi yang tepat. Untuk itu, Pemerintah Daerah (Pemda) DIY akan menunggu hasil kajian tersebut dalam waktu sekitar satu bulan.
Penanganan sampah merupakan isu krusial yang memerlukan perhatian serius dari berbagai pihak. Dengan dukungan dari Kementerian Keuangan, diharapkan beban anggaran dapat dibagi secara lebih proporsional, sehingga tidak mengganggu alokasi dana untuk sektor-sektor lain yang juga penting.
Sultan HB X optimis bahwa dengan sinergi antara pemerintah pusat dan daerah, tantangan dalam pengelolaan sampah di Yogyakarta bisa diatasi secara lebih efektif dan efisien. Pendekatan kolaboratif ini diharapkan mampu memberikan dampak positif bagi keberlanjutan lingkungan dan kualitas hidup masyarakat Yogyakarta.
Pemerintah DIY kini menanti hasil kajian dari pihak terkait yang akan memberikan gambaran lebih jelas mengenai langkah-langkah yang harus diambil. Dengan penanganan yang terencana dan dukungan finansial yang memadai, masalah sampah di Yogyakarta diharapkan bisa ditangani dengan lebih baik, sehingga menciptakan lingkungan yang bersih dan sehat bagi warganya.
