MERCUSUAR.CO, Wonosobo – National Smart Students Competition (NS2C) sebuah ajang lomba Nasional tingkat SMP dan SMA sederajat digelar, Senin (15/11). Kegiatan lomba ini bermula dari keprihatinan SMA Muhammmadiyah Wonosobo, selama pademi Covid-19 menyebabkan kehilangan semangat belajar serta pencapain kompetensi yang tidak tercapai.
National Smart Students Competition (NS2C) dibuka secara langsuung Bupati Wonosobo. Kepala Sekolah SMA MUhammadiyah Wonosobo menyampaikan kegiatan ini sebagai ajang pencarian dan pengembangan bakat para peserta didik yang telah terhenti selama covid-19. Loba terdiri-dari loba akademik, non akademik, seni, dan keagaman. Dijelaskan kegiatan perlombaan bakal berlangsung selama enam hari 15-24 November yakni tiga hari untuk tingkat SMP yang dilaksanakan secara offline dan tiga hari untuk tingkat SMA sederajat secra online.
Disebutkan, jumlah keseluruhan peserta ada 628 yang terbagi dua, yaitu SMA Sederajat 344 peserta dan untuk tingkat SMP Sederajat 228 peserta. Perlomban untuk tingkat SMA ada tujuh cabang lomba dan untuk tingkat SMP ada sepuluh cabang lomba.
“Untuk yang SMP sifatnya adalah offline karena tingkat kabupaten sedangkan untuk tingkat SMA adalah tingkat Nasional yang dilaksanakan secara Daring,” jelas Zulfan.
Perlombaan bidang ilmu pengetahuan seperti ini, imbuhnya, dapat dijadikan media yang tepat dalam mempersiapkan Sumber Daya Manusia (SDM) supaya pelajar kembali mempunyai semangat kompetisi yang sehat, semangat meraih perestasi yang baik, meningkkatkan wawasan pengetahuan, dan kerja keras untuk menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi.
Bupati Wonosobo Afif Nurhidayat dalam kesempatan pembukaan menyampaikan apresiasi kepada panitia National Smart Students Competition (NS2C) dari Ikatan Pelajar Muhammadiyah Wonosobo yang telah memberikan sepirit dan motifasi kepada anak-anak bangsa yang ingin berkemajuan di Kabupaten Wonosobo.
Afif berharap melalui perlombaan seperti ini diharapkan dapat dijadikan sebagi ruang peningkatan kualitas generasi muda. Pendekatan keagaman menjadi cara yang tepat dan strategis untuk membangun masyarakat Indonesia yang religius dan berahlak mulia.
“Saya berpesan kepada anak-anaku yang saya cintai dan saya banggakan, kalian hendaknya nggak hanya menjadi pioner di lingkungan sekolah masing-masing, tetapi juga dapat menjadi duta perekat persatuan dan motor perunbahan bagi negeri,” imbuhnya.(han)