MERCUSUAR.CO, Banjarnegara – Sekolah Luar Biasa Negeri (SLBN) Banjarnegara mendapatkan penghargaan dari Provinsi Jawa Tengah sebagai Pelaksana Terbaik II Sekolah Adiwiyata Tingkat Sekolah Menengah Atas (SMA). Penghargaan diberikan oleh Plt Gubernur Jawa Tengah Komjen Pol Drs. Nana Sujana, MM kepada Kepala Sekolah SLBN Banjarnegara, Atut Yuliarni, pada acara puncak peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia tahun 2024 tingkat Provinsi Jawa Tengah yang digelar di Kebun Raya Baturaden, Selasa (25/6/2024).
Plt Kepala Dinas Perumahan Kawasan Permukiman dan Lingkungan Hidup Banjarnegara, Drs. Tulus Sugiharto, M.Si, mengatakan penghargaan Sekolah Adiwiyata kepada SLBN Banjarnegara karena dinilai mampu menerapkan gerakan peduli dan berbudaya lingkungan hidup di sekolah. Ada 29 indikator yang menjadi aspek penilaian di antaranya kebersihan, pengolahan sampah, penanaman pohon, konservasi air, konservasi energi, inovasi, kegiatan kampanye, dan penerapan ke masyarakat sekitar.
“Tujuan Program Adiwiyata sendiri adalah menciptakan kondisi yang baik bagi sekolah untuk menjadi tempat pembelajaran dan penyadaran warga sekolah, sehingga di kemudian hari warga sekolah tersebut dapat turut bertanggung jawab dalam penyelamatan lingkungan hidup,” kata Tulus.
Tulus menambahkan, Sekolah Adiwiyata adalah tempat belajar yang ingin para siswanya memiliki karakter peduli lingkungan bahkan setelah lulus dari sekolah tersebut. “SLB Banjarnegara ini juga dinilai mampu mengintegrasikan tiga prinsip dasar dalam penentuan kurikulumnya, yakni edukatif, partisipatif, dan berkelanjutan,” lanjutnya.
Sementara Pj Bupati Banjarnegara, Muhammad Masrofi, memberikan apresiasi dan selamat kepada SLBN Banjarnegara yang terpilih mendapatkan penghargaan sebagai Sekolah Adiwiyata Tingkat Provinsi Jawa Tengah. Penghargaan tersebut, lanjut Masrofi, merupakan wujud apresiasi dari Pemerintah Provinsi Jawa Tengah yang diberikan kepada sekolah yang telah melaksanakan gerakan untuk peduli lingkungan dan berbudaya lingkungan hidup.
“Selamat kepada SLB Banjarnegara, semoga penghargaan ini semakin meningkatkan tanggung jawab bersama antara Kepala Sekolah dan jajarannya dalam mewujudkan lingkungan hidup yang berkelanjutan melalui pendidikan,” kata Masrofi.
Lebih lanjut Pj Bupati Masrofi mengatakan, perilaku peduli lingkungan dapat diwujudkan melalui implementasi pelaksanaan Program Adiwiyata. Untuk itu, ia mengajak kepala sekolah dan tenaga pendidik untuk bersama mendukung upaya Pemerintah Daerah dalam mewujudkan sekolah yang peduli berbudaya lingkungan.
Sementara Plt Gubernur Jawa Tengah, Komjen Pol Drs. Nana Sujana, MM, mengatakan tema yang diangkat pada puncak peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia tahun 2024 tingkat Provinsi Jawa Tengah adalah “Penyelesaian Krisis Iklim dengan Inovasi dan Prinsip Keadilan.” Tema tersebut sangat relevan dengan kondisi di Jawa Tengah yang terdampak perubahan iklim seperti meningkatnya kejadian banjir dan rob, tanah longsor, dan kenaikan muka air laut. Dari Januari hingga Juni 2024, sudah terjadi 192 kejadian bencana yang 42% di antaranya disebabkan oleh cuaca ekstrem sebagai dampak perubahan iklim.
Menurunnya daya dukung dan kualitas lingkungan hidup, alih fungsi hutan dan lahan serta masih adanya lahan kritis seluas 392,15 ribu hektar, semakin meningkatkan dampak perubahan iklim di Provinsi Jawa Tengah. Pemerintah Provinsi Jawa Tengah bersama dengan Pemerintah Pusat dan Pemerintah Kabupaten/Kota berkomitmen untuk berkontribusi dalam menangani krisis iklim global melalui cara-cara inovatif dan mengedepankan prinsip keadilan melalui pengurangan emisi gas rumah kaca dan peningkatan serapan karbon.
Upaya Pemerintah Provinsi Jawa Tengah yang telah dilakukan dalam merespons krisis iklim tersebut adalah dengan melakukan rehabilitasi hutan dan lahan, pencegahan deforestasi, perlindungan kawasan bernilai ekosistem penting, dan pengelolaan ekosistem mangrove yang juga mendukung pelaksanaan program Pemerintah Pusat: Indonesia’s Forest and Other Land Uses Net Sink (FOLU Net Sink) 2030. Upaya lainnya adalah dengan pencegahan dan penanggulangan pencemaran lingkungan hidup, pengawasan lingkungan hidup, pengamanan hutan, pengendalian kebakaran hutan dan lahan serta penegakan hukum lingkungan hidup dan kehutanan serta pemberdayaan masyarakat sekitar hutan dan adaptasi atau mitigasi perubahan iklim.
“Kami mengajak seluruh lapisan masyarakat, pelaku usaha, perguruan tinggi, pegiat lingkungan dan para relawan bersama-sama menggalakkan lagi kegiatan menanam pohon, membuat sumur resapan, membuat biopori, dan kegiatan konservasi lainnya agar kondisi hutan dan lingkungan hidup menjadi pulih daya dukungnya,” kata Nana.
Pada puncak acara Peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia tahun 2024 Tingkat Provinsi Jawa Tengah ini, Pj Gubernur Jawa Tengah, Drs. Nana Sudjana, A.S., M.M, melakukan penanaman bibit pohon Vatica javanica atau dikenal dengan Resak Brebes atau Plahlar Laki yang merupakan jenis endemik Jawa Tengah dan meluncurkan suatu gerakan yang bernama Gerakan Pemulihan dan Penyelamatan Hutan. Gerakan tersebut bertujuan untuk meningkatkan ketahanan iklim, kesejahteraan masyarakat, dan Jawa Tengah yang lestari. (ahr)