Shinta Nana Sudjana Ajak Orang Tua Jaga Kesehatan Mental untuk Pola Asuh Lebih Baik

Shinta Nana Sudjana Ajak Orang Tua Jaga Kesehatan Mental untuk Pola Asuh Lebih Baik
Shinta Nana Sudjana Ajak Orang Tua Jaga Kesehatan Mental untuk Pola Asuh Lebih Baik

MERCUSUAR.CO, Semarang, 26 Juni 2024 Kesehatan mental memainkan peran penting dalam pola asuh anak, dan apabila tidak diatasi, dapat menjadi bom waktu yang berdampak negatif pada anak. Penjabat Ketua TP PKK Jawa Tengah, Shinta Nana Sudjana, mengajak para orang tua untuk tidak mengabaikan kesehatan mental mereka.

Dalam acara pembukaan Kelas Orang Tua Hebat (Kerabat) yang digelar oleh Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), Shinta menekankan pentingnya kesadaran akan kesehatan mental. Acara yang bertema “Kenali Luka Psikologis Orang Tua: Hadirkan Keluarga Penuh Cinta” ini diselenggarakan di Ballroom Hotel Harris, Kota Semarang, dan dihadiri oleh berbagai pihak yang peduli terhadap kesehatan keluarga.

Bacaan Lainnya

Shinta menyatakan bahwa masalah mental tidak hanya berdampak pada individu yang mengalaminya, tetapi juga dapat mempengaruhi aspek sosial dan pola asuh anak. “Psikologi luka yang dimiliki oleh orang tua kemungkinan besar akan berdampak pada pengasuhan yang diberikan kepada anaknya,” ujar Shinta.

Melalui Kerabat, Shinta berharap kader PKK dan seluruh warga dapat menyadari pentingnya introspeksi diri untuk memperbaiki pola asuh anak. “Harapannya, kesadaran tersebut juga memperbaiki pola asuh anak,” tambahnya.

Shinta juga menyoroti pentingnya pola asuh yang baik dalam mempengaruhi kesehatan anak. Ia mengingatkan bahwa saat ini tengah digalakkan intervensi penimbangan dan pengukuran bagi calon pengantin, balita, dan wanita hamil. Tujuannya adalah untuk memantau kejadian stunting secara real-time berdasarkan alamat dan identitas pasti.

“Kami berharap, kader Bina Keluarga Balita (BKB) mengetahui dan memastikan apabila diri atau orang di sekitar mengalami luka psikologis. Sehingga terwujudlah keluarga yang sehat dan penuh dengan cinta kasih,” imbuhnya.

Deputi Bidang Keluarga Sejahtera dan Pemberdayaan Keluarga BKKBN, Nopian Andusti, juga menekankan pentingnya program Kerabat. “Tujuan dari Kerabat adalah mengubah perilaku masyarakat Indonesia. Tujuan akhirnya, menciptakan generasi emas bebas stunting,” ungkap Nopian.

Menurut Nopian, Kerabat merupakan salah satu inovasi dari BKKBN yang bertujuan membimbing orang tua dan pengasuh agar menjadi lebih baik. “Pengasuhan ini penting untuk tumbuh kembang anak menjadi berkualitas,” jelasnya.

Kerabat telah memasuki seri keenam pada tahun ketiga penyelenggaraan. Menariknya, kali ini acara digelar secara luring, berbeda dengan sebelumnya yang diselenggarakan melalui Zoom dan YouTube. Acara ini juga merupakan bagian dari rangkaian kegiatan menyambut Hari Keluarga Nasional ke-31 yang akan digelar di Kota Semarang pada 29 Juni 2024.

Dengan adanya inisiatif ini, diharapkan para orang tua semakin menyadari pentingnya kesehatan mental dan pola asuh yang baik demi terciptanya generasi yang lebih sehat dan berkualitas di masa depan.

Pos terkait