Setelah Lama Sepi Dari Perbincangan, Kini Batu Klawing Kembali Ditampilkan Dalam Klawing Gems Competition 2022

IMG 20220520 WA0047

Mercusuar.co, Purbalingga –  Setelah lama sepi, tidak banyak orang bicara soal batu akik, khususnya  batu akik Sungai  Klawing dengan berbagai jenis dan namanya, mendadak kekayaan sungai Klawing yang sempat menjadi perbincangan dunia di tahun 2015-2007 bagai genderang perang, bertalu menggugah kembali kesemangatan para perajin batu untuk kembali menampilkan koleksinya.

Suasana geriap para perajin dan pecinta batu akik khususnya batu Klawing terlihat pada pagelaran Klawing Games Competition 2022 yang dibuka oleh Bupati Purbalingga Dyah Hayuning Pratiwi melalui sarasehan batu Klawing, Kamis (19/5/2022) di Obyek Wisata Edukasi Sanggaluri Park.

Dalam sambutannya, Bupati Dyah Hayuning Pratiwi mengatakan  melihat masih kuatnya  daya tarik baru Klawing dan animo peserta Klawing Games Competition yang tinggi, Pemkab sangat mendukung dan berharap kegiatan tersebut untuk dijadikan agenda rutin tahunan.

“Jadi ini sangat luar biasa eventnya, sebagaiman tadi yang dikatakan ketua Forum Klawing Bersatu bahwa ini bisa menjadi event nasional. Dan ini kegiatan yang baru kita start di awal setelah masa Pandemi Covid-19 melandai. Mudah-mudahan nanti dalam kondisi yang stabil, bisa kita rutin kan kegiatan seperti ini,” katanya.

Bupati Tiwi mengakui, bahwa potensi kekayaan material permata Klawing perlu didorong untuk mengungkit perekonomian masyarakat Purbalingga. Keindahan batu akik Sungai Klawing Purbalingga yang sempat terkenal di tahun-tahun sebelumnya untuk kembali diperkenalkan secara nasional. Karena keberadaan momen seperti ini juga mamou mendongkrak peningkatan ekonomi di sektor yang lain.

“Saya mendapati laporan dari Owabong bahwa dengan adanya event ini, ternyata meningkatkan kunjungan menginap di Hotel Owabong. Jadi ini tidak sekadar event, tapi juga telah berdampak mengungkit perekonomian,” katanya.

Sementara itu, Ketua Forum Klawing Bersatu, Fauzi Imron mengatakan, kontes batu Klawing ini tingkat nasional ini diikuti para pecinta batu akik berbagai dari berbagai penjuru Indonesia. Mulai dsri Aceh, Jakarta hingga Papua.

“Sebenarnya insan perbatuan Klawing ini masih ada dan masih eksis. Meskipun secara umum perbatuan di Indonesia, sedang mati suri. Melalui kontes ini diharapkan bisa kembali menggeliatkan dunia akik, khususnya batu akik sungai Klawing,” katanya.

Imron berharap para perajin batu akik Komunitas Klawing Bersatu yang terdiri dari para pecinta batu Klawing Purbalingga yang jumlahnya 250 orang perajin untuk mendapatkan bimbingan dan bantuan dalam hal marketing.

“Yang meredup hanya pemasarannya, tapi soal poles memoles, para perajin masih aktif,” ujar Kepala SMK Ma’aruf NU  Kemangkon ini.

Klawing Gems Competitin 2022 digelar mulai Kamis (19/5/2022) dan akan ditutup pada Minggu (22/5/2022). Pagelaran ini didukung oleh Dinas Pemuda Olaharaga dan Pariwisata (Dinporapar), Dinas Koperasi dan UMKM, Tourism Information Centre, (TIC), dan Obyek Wisata Air Owabong.(*)

Pos terkait