Sepak Terjang PSIS di Piala Menpora 2021

menpora

MERCUSUAR.CO, Semarang – PSIS Semarang menjadi salah satu tim yang tampil tanpa pemain asing di turnamen pra-musim Piala Menpora 2021. Meski begitu, tim berjuluk Mahesa Jenar justru mampu membuat kejutan.

Bermodalkan 24 pemain lokal yang dibawa, PSIS mampu bersaing di grup A dengan Arema FC, Barito Putera dan Persikabo. Bahkan, tim yang identik dengan lambang Tugu Muda itu lolos babak penyisihan sebagai juara grup A dengan nilai tujuh poin. Dengan catatan, satu kali imbang lawan Barito Putera dan dua kali menang lawan Persikabo dan Arema.

Yang menarik ialah kiprah pemain muda PSIS dalam turnamen pramusim ini. Ya, manajemen PSIS memang memberi banyak kesempatan kepada para pemain muda nya untuk menambah jam terbang di ajang Piala Menpora 2021. Hasilnya cukup baik karena mreka tampil impresif sepanjang babak penyisihan grup A. Pratama Arhan, Alfreanda Dewangga, Eka Febri, Wahyu Prast posisinya belum tergantikan di starting eleven.

Nama lainnya yakni Andreas Ado, Riyan Ardiansyah dan Farrel Arya selalu tampil ngotot meski memulai dari bangku cadangan. Di daftar susunan pemain yang dibawa, masih ada nama Mahir Radja, Kartika Vedhayanto dan M Ridwan yang tak kalah bagus kualitasnya.

“Saya senang karena bisa beri kesempatan bermain pemain muda, mereka butuh jam terbang dan pengalaman, turnamen ini bagus untuk para pemain muda,” ujar Pelatih PSIS, Dragan Djukanovic.

Lewat kolaborasi pemain muda dan pemain senior, PSIS juga tampil sebagai tim produktif  di grup A. PSIS mampu mencetak tiga gol dalam setiap laga. Namun lini pertahanan masih jadi pekerjaan rumah bagi PSIS karena kebobolan enam gol dari tiga pertandingan.

“Kami menerapkan permainan sepakbola modern yang offensive. Kebobolan 6 gol dan mencetak 9 gol adalah wajar. Tapi evaluasi tetap harus dilakukan,” tambah pelatih asal Serbia itu.

Penampilan apik darah muda PSIS di turnamen pra-musim ini juga mendapat apresiasi dari CEO PSIS, Yoyok Sukawi. “Yang penting anak-anak muda jangan cepat puas. Jangan pernah merasa cukup ilmu, terus belajar. Istilah Bahasa Jawa-nya, ojo kemaki. Lolosnya PSIS juga berarti kami dapat tambahan kesempatan pertandingan untuk menjajal kemampuan anak-anak muda, mengasah mental, dan strategi, agar mereka benar-benar siap menghadapi komeptisi sebenarnya yakni Liga 1 nanti,” tandasnya.

Pos terkait