Sensasi Berendam di Air Panas Desa Tegalsari

Air panas
Air panas

Mercusuar.co Wonosobo – Belum lengkap rasanya jika ke Wonosobo tak menikmati sensasi berendam di air panas. Sejenak menepi ke pedesaan, ada pemandian air panas yang terletak di Desa Tegalsari, Kecamatan Garung. Pemandian air panas Tirta Anugerah buka 24 jam.

Wonosobo terkenal dengan kekayaan alamnya, tak heran jika banyak wisatawan yang datang ke kota yang dijuluki The Soul of Java. Jangan lewatkan untuk berendam air panas Tirta Anugerah yang letaknya di Desa Tegalsari, Kecamatan Garung.

Obyek wisata ini bisa ditempuh selama 15 menit dari pusat kota Wonosobo. Dari Alun-alun, lurus saja ke arah Dieng dan belok kiri ke pertigaan Tegalsari dan ikuti petunjuk arah. Sepanjang perjalanan, wisatawan akan disuguhi pemandangan elok khas pedesaan ditambah lagi udara segar jauh dari polusi.

Tiba di sana, wisatawan cukup membayar tiket masuk Rp2 ribu saja per sudah bisa berendam sepuasnya. Untuk laki-laki, kolam ada di sebelah kiri, dan bagi perempuan letaknya lebih tertutup di sisi kanan. Terdapat pula tiga kamar kolam VIP yang dilengkapi dengan jendela, sehingga bisa melihat pemandangan di luar.

Pemandian Air Panas VIP

Pengurus BUMDes Pemandian Tirta Anugerah, Matkholiq menjelaskan kolam VIP ini bisa dinikmati dengan tarif Rp15ribu untuk 30 menit dan Rp25 ribu untuk 60 menit. Pengunjung harus mematuhi syarat yang berlaku bila hendak menyewa kamar kolam air panas VIP tersebut.

“Syaratnya yaitu rombongan keluarga atau suami istri sah dan anak-anaknya, rombongan teman saudara atau sahabat perempuan semua, atau laki-laki semua. Pasangan suami istri wajib menunjukkan KTP, atau fc surat nikah dan atau foto keluarga di HP,” terang Matkholiq yang ditemui di Kantor Desa Tegalsari, Rabu (28/12).

Meskipun berada di tengah perkampungan warga, namun pemandian air panas ini sering didatangi wisawatan, masyarakat sekitar, wisatawan lokal, maupun dari luar kota. Dalam sehari, ada sekitar 200 orang yang datang untuk menikmati pemandian air panas ini.

Pengunjung akan meningkat pada akhir pekan. Disarankan wisatawan makan dahulu sebelum berendam dan membawa air mineral.

“Apalagi kalau weekend itu pasti non stop dari malam Sabtu, malam Minggu dan malam Senin. Setiap hari kami buka 24 jam, ramainya pukul 15.00, dan sering juga di atas jam 22.00 bahkan mulai pukul 02.00 dini hari ada yang berendam di sini. Kalau kata pengunjung, setelah berendam dari sini di rumah badan masih terasa hangat,” imbuh dia.

Menilik ke belakang, Matkholiq bercerita bahwa lokasi tersebut dulunya dibor oleh sebuah perusahaan energi, pada kedalaman 200 meter untuk menemukan sumber minyak, pada sekitar tahun 1984. Namun justru yang ditemukan adalah sumber air panas. Lama-lama sumber air panas ini dipakai berendam warga dan berlanjut sampai sekarang.

“Sebelumnya tahun 2018 kami temukan sumber mata air di bawah Desa Mlandi, kami buat pipa untuk mengaliri sampai sini. Sebelumnya malah kami pakai air sungai, tapi kalau hujan deras airnya kotor. Di sini itu airnya campuran panas alami dan air dingin dari mata air, kalau hanya yang panas saja suhunya terlalu panas,” terang Matkholiq.

Salah satu wisatawan, Salsa (25) mengaku sering datang ke pemandian tersebut. Kendati jarak dari rumahnya cukup jauh, tapi tak menyurutkan niatnya melepas lelah berendam beberapa saat di sana.

“Kalau lagi capek sekali, saya pasti ke sini. Kadang sama teman atau juga sendirian. Setelah berendam badan rasanya lebih ringan dan capek pegal hilang, dan pikiran lebih fresh. Murah juga dan ini kan tempatnya dipisah antara laki-laki dan perempuan,” ucap Salsa.

Pos terkait