MERCUSUAR, Semarang, 25 Juli 2024 – Hari Kedua kegiatan Bimbingan Teknis (Bimtek) Pengembangan Tata Kelola Destinasi Pariwisata Berbasis Data di Jawa Tengah berlangsung dengan penuh semangat. Acara ini diselenggarakan oleh Dinas Kepemudaan, Olahraga, dan Pariwisata Provinsi Jawa Tengah (Dispopar Jateng) sebagai bagian dari implementasi Tugas Pembantuan Sistem Informasi Kepariwisataan Nasional (Sisparnas) tahun 2024.
Bimtek ini dilaksanakan selama dua hari, dari Rabu hingga Kamis, 24-25 Juli 2024, di Hotel Quest Semarang, Jl. Plampitan No.37-39, Bangunharjo, Kecamatan Semarang Tengah, Kota Semarang. Acara dimulai pukul 13.00 WIB dan berlangsung hingga selesai sesuai jadwal yang telah ditetapkan.
Sebanyak 70 perwakilan pengelola desa wisata di Jawa Tengah mengikuti Bimtek ini, memperoleh berbagai materi penting mengenai pengelolaan destinasi pariwisata berbasis data dari para narasumber kompeten, termasuk Bappeda, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI, serta pakar dan praktisi di bidang pariwisata dan ekonomi kreatif.
Pada hari kedua, semangat para peserta tetap tinggi terutama saat mereka aktif terlibat dalam praktek isian mitigasi bencana. Mereka dengan antusias mempelajari cara-cara mengelola dampak dan mitigasi bencana dalam pengelolaan daya tarik wisata, yang merupakan fokus utama dalam meningkatkan kualitas destinasi pariwisata. Setiap kelompok peserta melakukan pengisian pada lembar isian yang disediakan oleh panitia.
Menariknya, saat sesi presentasi, keberagaman latar belakang peserta dari berbagai daerah dengan ragam logat bahasa yang berbeda menambah daya tarik tersendiri dan menghidupkan suasana. Kesempatan ini juga dimanfaatkan oleh peserta untuk mempromosikan destinasi masing-masing, menunjukkan kecerdasan dan semangat mereka dalam mengikuti kegiatan ini.
Sesi VII dilanjutkan dengan materi mengenai pemanfaatan teknologi informasi untuk pengelolaan destinasi wisata, yang memberikan wawasan baru dan memperkaya pengetahuan peserta. Materi ini diharapkan dapat memenuhi kebutuhan ilmu para pengelola, meskipun dalam prakteknya masih perlu peningkatan.
Didik Rowiyandana (42), pengelola Desa Wisata Tembalang Asri, Desa Boyolali, Kecamatan Gajah, Kabupaten Demak, menyambut kegiatan ini dengan gembira,
“saya berharap dapat diadakan secara rutin untuk mendukung pertukaran informasi antar destinasi,” ungkapnya
Hari kedua ditutup dengan praktek pengisian aplikasi Sisparnas secara langsung, yang terintegrasi dengan aplikasi Jadesta (Jaringan Desa Wisata). Harapannya, kegiatan ini akan memberikan kontribusi positif dalam peningkatan kualitas pengelolaan destinasi pariwisata berbasis data di Jawa Tengah.(Taf)