227 Sekolah Gelar Ujian Tatap Muka

19dsekolah wsb dib
Mercusuar/Dok -PEMERIKSAAN : Siswa SMP Negeri 1 Wonosobo lakukan pemeriksaan suhu tubuh sebelum mengikuti ujian sekolah secara tatap muka, Senin (19/4).

MERCUSUAR.CO, Wonosobo – Ujian sekolah dengan metode tatap muka mulai digelar di Kabupaten Wonosobo. Total terdapat 227 sekolah dasar (SD) dan sekolah menengah pertama (SMP) yang melaksanakan ujian secara tatap muka, Senin (19/4).

Kepala Bidang Pengembangan Kurikulum dan Pengendalian Mutu Dikpora Wonosobo, Slamet Faizi mengatakan, ujian sekolah tatap muka akan dilaksanakan mulai tanggal 19 hingga 30 April mendatang. Dia menjelaskan, dari 227 sekolah yang mengikuti ujian secara langsung, 141 terdiri dari SD yang tersebar di lima Kecamatan, dan 86 SMP yang tersebar dari 15 Kecamatan yang ada di Wonosobo.
“Total yang melangsungkan ujian di sekolah baik SD maupun SMP ada 227. Sedangkan 12 sekolah jenjang SMP melakukan ujian jarak jauh, 7 SMP menggunakan teknik ujian campuran ada yang jarak jauh dan ada yang di sekolah,” ujar Faizi saat dihubungi, Senin (19/4).

Untuk jenjang SD, kata Faizi, lima kecamatan yang telah menggelar ujian tatap muka berasal dari Kecamatan Kaliwiro, Kalibawang, Kalikajar, Mojotengah, dan Kecamatan Kejajar. Selain lima kecamatan tersebut, pelaksanaan ujian di sekolah baru akan dimulai antara tanggal 21 hingga 23 April.“Ujian sekolah selain di lima kecamatan tersebut kemungkinan akan dilaksanakan antara tanggal 21 hingga 23 April. Jadwal satu kecamatan dengan kecamatan lainya tidak sama. Semua sekolah yang mengikuti ujian tatap muka sudah memenuhi standar protokol kesehatan yang diterapkan Satgas Covid-19. Kita berharap ujian ini akan berjalan dengan lancar,” jelasnya.

Kepala Sekolah SMP Negeri 1 Wonosobo, Sri Puji Astuti mengatakan, ujian sekolah secara tatap muka di hari pertama berjalan lancar. Dia menyebut, guru maupun siswa yang datang ke sekolah telah melakukan protokol kesehatan secara ketat. Sehingga diharapkan ujian tersebut bisa berjalan lancar hingga akhir.
“Ujian sekolah hari pertama berjalan lancar. Ada dua peserta didik yang melaksanakan ujian dari rumah karena pernah menderita sakit ginjal dan hipertensi. Untuk ujian sendiri dimulai dari pukul 07.30 sampai 14.30 dan dibagi menjadi tiga sesi,” katanya.

Pos terkait