MERCUSUAR.CO, Wonosobo – Para pecinta otomotif, terutama penggemar motor gede (moge), pasti akrab dengan nama Harley-Davidson. Pabrikan motor asal Amerika Serikat ini telah melegenda dengan desain klasik dan performa tangguhnya.
Meskipun dunia otomotif terus berkembang, nama Harley-Davidson tetap berdiri kokoh. Pabrikan motor yang dikenal dengan gaya cruiser dan mesin berkapasitas besar ini memiliki sejarah panjang yang tak lekang oleh waktu.
Berawal dari sebuah bengkel kecil di Milwaukee, Wisconsin, Harley-Davidson telah berkembang menjadi merek motor ikonik yang digemari banyak orang di seluruh dunia. Berikut sejarah dan perjalanan moge legendaris Harley-Davidson.
Sejarah Harley-Davidson
Mengutip dari laman Willamette Valley HD, berdirinya merek motor legendaris ini dimulai dari gambar di meja kerja William S. Harley saat ia berusia 20 tahun. Dengan visi menciptakan mesin satu silinder berkapasitas 116cc yang dapat dipasang pada sepeda pedalnya, Harley berkolaborasi dengan sahabat masa kecilnya, Arthur Davidson, untuk merancang sepeda motor lengkap.
Pengalaman awal mereka dengan model pertama mengajarkan bahwa kekuatan adalah segalanya. Model awal mereka tidak mampu mengatasi medan menanjak, sehingga mereka mulai merancang mesin baru yang lebih kuat dan bisa digunakan tanpa pedal.
Pada tahun 1904, mereka merilis sepeda motor pertama mereka di Milwaukee, menandai berdirinya perusahaan otomotif legendaris ini. Pada tahun 1906, mereka membuka pabrik pertama, yang menjadi awal bagi Harley-Davidson dalam membangun reputasi sebagai pesaing utama di pasar sepeda motor.
Pada tahun 1911, mereka memperkenalkan model baru yang menggandakan tenaga model silinder tunggal sebelumnya. Pada tahun 1914, Harley-Davidson menjadi kekuatan dominan dalam balap sepeda motor di Amerika.
Perjalanan Harley-Davidson di Indonesia
Awalnya, penjualan Harley-Davidson di Indonesia ditangani oleh Importir Umum (IU), yang memesan unit dari luar negeri dan langsung mengimpor ke Indonesia. Pada tahun 1997, PT Mabua Harley-Davidson didirikan oleh Soetikno Soedardjo dan Bambang Pramono Sungkono sebagai distributor resmi Harley-Davidson di Indonesia.
Pada 17 September 2000, PT Dewata Harley-Davidson berdiri di Bali dengan dua diler resmi yang menyediakan layanan purna jual. Kemudian, Soetikno Soedarjo menggabungkan PT Mabua Harley-Davidson dan PT Dewata Harley-Davidson di bawah manajemen MRA Group dengan Djonnie Rahmat sebagai presiden direktur.
PT Mabua Harley-Davidson berkembang pesat, memperkenalkan berbagai model seperti Sportster, Dyna Glide, Softail, Electra Glide, Fat Boy, Heritage Softail, dan Road King. Indonesia menjadi negara pertama yang merakit Harley-Davidson melalui pabrik perakitan di kawasan industri Pulogadung.
Pada tahun 2017, PT Mabua Harley-Davidson menghentikan penjualan Harley-Davidson di Indonesia, dan izinnya diambil alih oleh Anak Elang Harley-Davidson of Jakarta. Sejak tahun 2015, Harley-Davidson Motor Company telah mencari distributor baru, dan pada tahun 2023, izin distribusi Harley-Davidson diambil alih oleh PT JLM Auto Indonesia (Indomobil Group).
Sejak tahun 2023, PT JLM Auto Indonesia memiliki hak eksklusif sebagai pemegang merek tunggal, importir, dan distributor resmi sepeda motor besar Harley-Davidson di Indonesia.