MERCUSUAR.CO, Sragen – Wakil Ketua Komisi C DPRD Provinsi Jateng Sriyanto Saputro mengapresiasi kinerja Balai Benih Tanaman Pangan Hortikultura (TPH) Masaran Kabupaten Sragen yang tetap konsisten menghasilkan benih-benih padi unggul saat kondisi iklim yang kurang mendukung.
Hal itu disampaikan Sriyanto Saputro usai berdiskusi dengan pihak pengelola Balai Benih TPH di Desa Masaran Kecamatan Masaran Kabupaten Sragen, Senin (2/10/2023) lalu.
Dalam diskusi itu, Politikus Partai Gerindra itu mengapresiasi kinerja balai benih TPH yang tetap konsisten menghasilkan benih-benih padi saat kondisi iklim yang kurang mendukung.
“Di tengah kesulitan ini, kami berterimakasih kepada pengelola balai benih TPH Masaran, karena telah berupaya semaksimal mungkin untuk mengatasi permasalahan iklim yang kurang baik,” katanya seperti dilihat di laman dprd.jatengprov.go.id.
Sriyanto juga bersyukur karena stok bibit di balai benih mencukupi untuk kebutuhan sampai bulan Desember 2023.
Soal pendapatan, Anggota Komisi C DPRD Provinsi Jateng Bambang Eko Purnomo berharap tetap fokus pada peningkatan pendapatan. Diharapkan pula, hal itu juga perlu dibarengi dari sisi pelayanan kepada masyarakat sekitar.
Menanggapi hal itu, Kepala Balai Benih TPH Wilayah Surakarta Aris Munandar mengakui kekeringan sangat berdampak pada hasil panen gabah. Soal produksi benih, pada 2022 lalu sebanyak 17.745 kg untuk Kelas Benih Pokok (BP) dan per Oktober 2023 sebanyak 14.485 kg untuk BP, sedangkan untuk stok masa tanam berikutnya diyakini masih tersedia.
Ia menyebutkan anggaran perbanyakan benih pada 2022 sebanyak Rp 85,30 juta, sedangkan pada 2023 sebanyak Rp 101 juta. Soal realisasi pendapatan asli daerah (PAD), pada 2022 tercapai Rp 354,21 juta sedangkan per Oktober 2023 sebesar Rp 171,96 juta dari target Rp 234,88 juta.
Untuk saat ini luas lahan yang dikelola BBTPH Masaran seluas 6 hektar. Dengan 8 hektar lahan yang dikelola untuk 2 kali masa tanam.
“Target untuk tiap taunya memiliki tren naik dengan Luas lahan 6 hektar dan 8 hektar yang dianggarkan dari 12 hektar. Maka, target hasil per hektar yakni 3 sampai 4 ton,” jelas Aris. (anf)