Banyumas, Mercusuar– Sampah plastik mendominasi sampah yang dihasilkan oleh masyarakat Banyumas, dari data di Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Banyumas dalam sehari rata- rata sampah yang dihasilkan oleh masyarakat Banyumas antara 450 ton- 600 ton, 30 persen atau antara 120 ton- 200 ton berupa sampah plastik.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Banyumas Widodo Sugiri kepada RRI Jumat ( 20/9/20) pada saat acara World Cleanup Day ( WCD) di Menara Pandang Teratai Purwokerto mengatakan sampah plastik yang paling banyak dihasilkan oleh masyarakat Banyumas, berupa sampah plastik kresek diikuti oleh sampah botol dan lainnya.
Padahal Pemerintah Kabupaten Banyumas, sudah ada perda untuk pembelian di toko modern di Banyumas tidak disediakan plastik kresek. Oleh karena pihaknya melakukan berbagai upaya agar sampah plastik ini tidak menjadi masalah. Selain memberikan sosialisasi pembuangan sampah pada tempatnya, juga adanya pemanfataan sampah plastik untuk berbagai bidang.
Diantaranya untuk bahan bakar pembuatan semen, mencampurkan plastik dengan aspal untuk pembangunan jalan hingga pembuatan paving blok. Namun sampah plastik baru terserap baru 30 persen.
“ Kita lakukan berbagai hal untuk mengurangi sampah plastik, mulai dari Perda larangan penggunaan plastik kresek di toko modern, pemanfaatan plastik untuk substitusi batubara, sampai dengan pembuatan paving plastic,” kata Sugiri.
Diterangkan oleh Sugiri,Pemerintah Kabupaten Banyumas meminta agar masyarakat Banyumas mengurangi penggunaan plastik. Seperti dengan membawa kantong belanjaan sendiri yang ramah lingkungan, selain itu tidak membuang sampah plastik sembarangan yang akan menjadi polutan di tanah, maupun menyebabkan gangguan ekosistem yang ada.
