MERCUSUAR.CO, Purbalingga – Menindaklanjuti Surat Edaran (SE) Menteri Agama Republik Indonesia Yaqut Cholil Qoumas, Nomor 12 Tahun 2021 tentang pakaian harian seragam dinas Pegawai Aparatur Sipil Negara (ASN) Kementerian Agama. Kepala MI Muhamadiyah Kelurahan Purbalingga Lor, Kecamatan Purbalingga, Kabupten Purbalingga, Abu Hafi Afriyanto menemukan ide membuat batik bermotif gambar kenalpot kendaraan bermotor sebagai bahan seragam di sekolahnya.
Pranata Humas Kantor Kementrian Agama Kabupaten Purbalingga, Sri Lestari menjelaskan, di dalam SE Kemenag Nomor 12 Tahun 2021 tertuang ketentuan pemakaian seragam untuk ASN Kemenag yang wajib dikenakan pada hari Rabu dan Kamis adalah pakaian batik/tenun/kain khas daerah.
Dari sosialisasi yang diberikan kepada seluruh pegawai jajaran Kemenaga Kabupaten Purbalingga, baru Kepala MI Muhammadiyah Purbalingga Lor yang memiliki ide untuk membuat seragam batik.
“Baru MIM Purbalingga Lor yang sudah kelurkan ide pengadaan batik bermotif kearifan lokal, batik bermotif knalpot. Kebetulan MIM Purbalingga Lor berlokasi di kampung Pesayangan, kampung yang sudah terkenal sebagai sentra kerajinan knalpot,” jelasnya, saat dihubungi via whatsapp, (29/6/2021).
Menurutnya, Abu Hafi Afriyanto, kemudian melakukan kerjasama dengan Juremi, seorang pengrajin batik asal Dekuh Peniron, Desa Galuh, Kecamatan Bojongsari, untuk merancang sekaligus mendesain gambar batik bermotif kenalpot. Pembuatan batiknyapun dikerjakan oleh para pembatik Dkuh Peniron, Desa Galuh.
“Keduanya merancang desain motif Batik Knalpot yang akan dijadikan seragam. Batik ini menggambarkan ikon kampung Pesayangan yang merupakan sentra home industri knalpot,” ujarnya.
Gagasan pembuatan seragam batik motif knalpot ini mendapat apresiasi Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Purbalingga, Karsono. Menurutnya ide pembuatan batik motif knalpot sudah sesusi dengan tujuan SE Kemenag, agar melestarikan indutri batik di daerah masing-masing.
“Ide pembuatan batik knalpot yang dirancang oleh Kepala MIM Pesayangan ini telah sesuai SE Menag RI Nomor 12 Tahun 2021. Yang mana, mendasari Surat Edaran tersebut diantaranya adalah untuk melestarikan budaya batik,”, katanya.
Karsono berharap, ide semacam ini menjadi inspirasi bagi madrasah-madrasah yang lainnya di Kabupaten Purbalingga, misalnya madrasah di Kecamatan Karangreja, motif batiknya aneka jenis sayur. Madrasah di Kecamatan Karangjambu, batiknya motif kopi. Madrasah di Kecamatan Rembang, batiknya motif Jenderal Soedirman.
“Banyak sekali ciri khas daerah untuk di tuangkan dalam kreasi batik,” pungkasnya.