Risiko Tes Swab Antigen Mandiri

17kSwep

MERCUSUAR.CO Tes swab antigen dilakukan untuk mendeteksi antigen atau adanya virus corona yang ada didalam tubuh.

Pada prosesnya dokter atau tenaga medis akan mengambil sampel lendir dari tenggorokan dan hidung bagian dalam menggunakan alat yang berbentuk seperti katenbat berbatang panjang.

Setelah dirasa cukup sampel tadi akan dibawa ke laboratorium untuk diteliti lebih lanjut.

Nah umumnya swab antigen dilakukan di puskesmas, klinik, laboratorium atau rumah sakit.

Tapi akhir-akhir ini banyak orang yang membeli alat swab antigen yang dijual di e-commerce lalu melakukan swab sendiri di rumah.

Padahal sebenarnya hal ini tidak ideal dan tidak dianjurkan.

Karena tindakan ini ada risikonya dan bisa memberi hasil yang tidak akurat.

Lalu mengapa pemeriksaan swab antigen mandiri itu tidak dianjurkan?

Pada dasarnya swab antigen mandiri dapat mendatangkan beberapa risiko.

Berikut ini tiga risiko swab antigen mandiri, oleh karena itu swab antigen mandiri tidak dianjurkan.

  1. Hasil pemeriksaan tidak akurat

Hasil pemeriksaan yang tidak akurat ini biasanya disebabkan dari cara pengambilan sampel yang kurang tepat.

Oleh karena itu, swab antigen yang dilakukan secara mandiri punya tingkat akurasi yang lebih rendah dibandingkan swab antigen yang dilakukan oleh petugas medis.

Karenanya swab antigen sendiri dipengaruhi sama cara pengambilan serta penanganan sampel.

Jika pengambilan dan penanganan sampel nya salah maka hasil pemeriksaannya pun bisa jadi tidak akurat.

  1. Alat pemeriksaan tes antigen yang dijual bebas belum tentu asli, aman dan sesuai standar diagnostik.

Saat ini banyak yang jual alat swab antigen yang bentuknya seperti cartridge di toko online atau e-commerce.

Biasanya dijual dalam jumlah yang banyak dengan harga yang mungkin terbilang lebih murah daripada tes langsung di klinik.

Tetapi hati-hati jangan asal tergiur harga murah karena belum tentu terjamin dari sisi keasliannya dan keamanannya.

Serta belum bisa dipastikan apakah alat tersebut sudah sesuai standar diagnostik yang berlaku atau tidak.

  1. Risiko cedera akibat prosedur swab yang kurang tepat

Buat orang yang sudah pernah atau justru sering swab antigen, pastinya akan familiar dengan prosedurnya.

Yaitu dengan memasukkan alat seperti katenbat yang panjang kedalam lubang hidung sampai menyentuh area nasofaring atau bagian belakang hidung mendekati ke arah tenggorokan.

Tetapi kalau kalian melakukan pemeriksaan ini secara mandiri apalagi caranya kurang tepat, pastinya akan menyebabkan cedera.

Misalnya luka atau mimisan akibat swab antigen secara mandiri yang tidak dilakukan dengan benar.

Oleh karena itu, baiknya pemeriksaan ini harus dilakukan dengan orang yang sudah profesional di bidangnya.

Supaya dapat memperkecil risiko yamg mungkin akan terjadi.

Pos terkait