Razia Lapas, Polisi Temukan Tembakau dan Kartu Remi di Rutan Wonosobo

lapas

MERCUSUAR.CO, Wonosobo – Rutan Kelas II B Wonosobo menggelar razia gabungan bersama TNI/Polri, Selasa (6/4) malam. Dari hasil penggeledahan, terdapat sejumlah barang yang tidak semestinya berada di dalam Rutan seperti tembakau hingga kartu remi.

Kepala Subseksi Pengelolaan Rutan Kelas IIB Wonosobo, Nurul Setyo menjelaskan, razia tersebut dilakukan secara serentak oleh satuan kerja lembaga pemasyarakatan seluruh Indonesia.

Razia kali ini sebagai deteksi dini peredaran dan penyalahgunaan narkoba bagi warga binaan. Meski tidak ditemukan pelanggaran penyelundupan narkoba, giat razia akan terus dilakukan secara berkala.

Dia menjelaskan, sejumlah barang yang dilarang ada di dalam Rutan langsung dimusnahkan, Rabu (7/4). Terkait bagaimana barang-barang itu bisa masuk kedalam Rutan, Nurul mengatakan, biasanya barang tersebut disembunyikan kedalam paket makanan yang dititipkan keluarga untuk warga binaan.

“Pada razia kali ini tidak ditemukan senjata tajam, narkoba, maupun telepon genggam. Hanya ditemukan barang-barang seperti korek api, paku, obat, tembakau dan kartu remi. Semua masih dalam keadaan aman, kondusif, dan terkendali,” jelasnya saat ditemui, Rabu (7/4).

Terkait tembakau, pihaknya mengaku larangan tersebut baru dilakukan sejak awal pandemi. Hal itu dilakukan untuk mengantisipasi penyelundupan barang seperti narkoba.

Menurutnya, selama pandemi hingga saat ini untuk penjengukan masih dilarang, maka dari itu banyak barang titipan dari keluarga yang diberikan kepada warga binaan. Meski sudah melalui proses pemeriksaan yang ketat, diakuinya terkadang masih terdapat barang-barang yang dilarang masuk ke dalam Rutan.

Kepala Rutan Kelas II B Wonosobo, Yugo Indra Wicaksi mengatakan, kegiatan razia gabungan dilaksanakan dalam rangka Hari Bakti Pemasyarakatan ke-57. Karutan menegaskan, pihaknya berkomitmen untuk menjalin sinergitas positif dengan seluruh Aparat Penegak Hukum (APH) dan bertekad untuk Zero Halinar. Siapapun bermain narkoba baik itu warga binaan dan petugas akan ditindak sesuai hukum yang berlaku tanpa pandang bulu.

“Razia Gabungan kali ini merupakan bentuk sinergitas antar APH untuk bersama-sama mengawasi kegiatan Warga Binaan yang ada di dalam hunian, kita bertekad untuk Zero Halinar, dan kita berjuang bersama untuk membangun zona integritas menuju Wilayah Birokrasi Bersih Melayani (WBK)”, ucap Karutan.

Pos terkait