Mercusuar.co, Purbalinga – Kehadiran Ibu Hj Shinta Nuriyah Wahid di tengah-tengah ribuan warga kabupaten Purbalingga dalam acara Buka Bersama Ibu Hj Shinta Nuriyah Wahid Pasca Pandemi Covid-19 disambut dengan sajian tumpeng ulang tahun. Hal ini dilakukan sebagai ungkapan rasa hormat warga kabupaten Purbalingga terhadap ibu Hj Shinta Nuriyah Wahid yang genap berusia 75 di bulan Maret 2023.
“Tepatnya di tanggal 8 Maret beliau ultahnya. Saya melihat ibu Shinta sangat senang mendapat penghormatan seperti itu, disajikan tumpeng, lilin sebagai tanda ucapan ulang tahun dari warga kabupaten Purbalingga dan ngalap barokah Mbah Wali Abdurrahman Wahid (Gus Gur),” ungkap Kordinator Buka Bersama dan Sahur Bersama wilayah Purbalingga dan Kebumen Nurlaela kepada mercusuar.co usai pelaksanaan acara buka bersama Ibu Hj Shinta Nuriyah Wahid di Masjid Jami Wali Perkasa Desa Pekiringan Kecamatan Kerangmoncol Kabupaten Purbalingga, (29/3/2029).
Dalam kesempatan tersebut, Bupati Purbalingga Dyah Hayuning Pratiwi yang berkesempatan hadir dan duduk mendampingi Ibu Hj Shinta Nuriyah Wahid saat memberikan ceramah kebangsaan, mendapat anugrah diberi potongan tumpeng oleh ibu Hj Shinta Nuriyah Wahid setelah prosesi tiup lilin dan potong tumpeng sebagai tanda peringatan hari ulang tahun istri mendiang Presiden Abdurrahman Wahid tersebut.
“Terimakasih Ibu Shinta yang telah kembali hadir di tengah-tengah warga masyarakat Kabupaten Purbalingga. Semoga kehadirannya akan memberikan semangat, pencegahan kepada warga kabupaten Purbalingga untuk semakin bersatu, rukun dan saling menghargai sesama umat,” ujar Bupati Purbalingga Dyah Hayuning Pratiwi saat memberikan sambutan pada acara Buka Bersama Ibu Hj Shinta Nuriyah Wahid di Masjid Jami Wali Perkasa.

Bupati juga mendoakan agar Ibu Hj Shinta Nuriyah Wahid tetap diberi kesehatan, panjang umur, dan tetap mendampingi bangsa Indonesia dalam cinta kasih, menjaga kerukunan, kebersamaan, kesatuan, dan cinta tanah air,
Sementara itu, Ibu Hj Shinta Nuriyah Wahid dalam memberikan ceramahnya mengajak warga masyarakat yang hadir untuk tetap menjaga persatuan dan kesatuan, saling menghargai, menghormati antar satu dan lainnya.
Ibu Hj Shinta Nuriyah Wahid mengajak semua warga, bangsa Indonesia harus berani mengungkapkan rasa cinta, kasih sayang kepada sesama, saling menghargai kepada tetangga, saudara, dan siapaoun yang berada di sekitar kita.
“Tetangga kita bukanlah orang Cina, Arab, India, atau suku bangsa apa pun. bagi mereka yang tinggal di Indonesia, maka mereka adalah saudara kita. Kalau saudara maka tidak pantas apabila kita saling bertengkar, bermusuhan,” ungkapnya.

Selain buka bersama, acara yang diawali dengan menyanyikan lagu Indonesia raya, kehadiran Ibu Hj Shinta Nuriyah Wahid juga disambut dengan lantunan shalawat dan kidungan yang diiringi musik Braen. Sebuah alat musik semacam rebana yang hanya dimiliki secara turun temurun oleh masyarakat desa Pekiringan, Tajug dan Rajawana yang masih trah keturunan Rubiah Bekti, istri Syekh Syarief Abdurahman Al Qodry (Syekh Atas Angin) yang merupakan Eyang Buyut dari Syeh Mahdum Wali Perkasa.
Acara buka bersama Ibu Hj Shinta Nuriyah Wahid ditutup dengan pemotongan tumpeng dan tiup lilin sebagai ucapan bahagia warga kabupaten Purbalingga terhadap ibu Hj Shinta Nuriyah Wahid yang saat itu genap usia ke 75 tahun.(Angga)