PURBALINGGA, Mercusuar.co – Peringati Hari Jadi ke 194 Kabupaten Purbalingga dan Ahir Tahun 2024, Pemerintah Kabupaten Purbalingga menggelar pawai budaya, Sabtu (28/2/2024). Kegiatan tersebut diikuti oleh 70 peserta dengan menampilkan berbagai kesenian dan kebudayaan Nusantara.
Seperti tahun lalu, pawai budaya dimulai dari halaman parkir GOR Goentoer Darjono. Kemudian peserta berjalan kaki menuju jalan Ahmad Yani atau depan taman kota Usman Janatin Purbalingga. Dari taman kota peserta terus berjalan menuju panggung penghormatan di alun-alun.
Di atas panggung penghormatan, Bupati Purbalingga Dyah Hayuning Pratiwi beserta suami, Rizal Diansyah tampil mengenakan busana adat Sulawesi Selatan. Kemudian di samping kiri wakil bupati Sudono berarti istri juga hadir menyaksikan perhelatan budaya akbar tersebut.
Sementara di samping kanan duduk Sekda kabupaten Purbalingga, Heni Sulasti, Asisten Ekonomi dan Pembangunan Sekda Purbalingga, Mukodam, Asisten I Sekda Purbalingga, Suroto, dan Kepala Bagian Perekonomian Setda Kabupaten Purbalingga, Gunanto Eko Saputro juga mengenakan busana adat Nusa Tenggara Timur (NTT).
Pawai budaya tersebut diikuti oleh Forkopimda, Organisasi Perangkat Daerah (OPD), organisasi wanita dan sosial masyarakat, instansi vertikal, BUMD, BUMN, sekolah-sekolah, hingga Korwil Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dindikbud), dan Kecamatan.
Setiap peserta terdiri dari 25 hingga 60 orang. Di depan panggung penghormatan masing-masing peserta menampilkan berbagai kesenian daerah dan mereka juga mengenakan busana adat dari berbagai daerah.
Bupati Purbalingga, Dyah Hayuning Pratiwi mengatakan, pawai budaya merupakan kegiatan rutin yang dilaksanakan setiap tahun untuk merayakan Hari Jadi Kabupaten Purbalingga. Untuk tahun ini merupakan hari jadi kabupaten Purbalingga yang ke-194.
“Kegiatan pawai budaya ini kita laksanakan rutin setiap tahun untuk memperingati hari jadi Kabupaten Purbalingga,” ungkap Bupati kepada media saat jeda kegiatan.
Bupati juga menyampaikan, pawai budaya kali ini mengusung tema “Purbalingga Mandiri, Maju, dan Sejahtera yang Berbudaya”. Menurutnya tema tersebut mencerminkan komitmen pemerintah dan masyarakat Purbalingga berupaya terus untuk melestarikan kesenian dan kebudayaan yang berkembang di kabupaten Purbalingga.
“Peserta pawai menampilkan berbagai kesenian daerah, dari mulai, Ebeg, kentongen, kontekan lesung, hingga berbagai potensi kesenian lainnya,” ujarnya.
Bupati berharap acara pawai budaya tersebut tidak hanya menjadi ajang perayaan, tetapi juga sebagai upaya dalam menumbuhkan rasa cinta terhadap budaya lokal.
“Mudah-mudahan dengan kegiatan seperti ini, rasa cinta kita terhadap kebudayaan lokal Purbalingga semakin besar, dan kesenian lokal ini bisa terus berkembang di masa depan,” pungkasnya.(Angga)