Puasa dalam Keadaan Junub Apakah Sah atau Tidak?

Puasa dalam Keadaan Junub Apakah Sah atau Tidak?
Puasa dalam Keadaan Junub Apakah Sah atau Tidak?

MERCUSUAR.CO, Wonosobo – Puasa Ramadhan merupakan kewajiban bagi umat Muslim yang memiliki syarat sah yang harus dipenuhi. Namun, bagaimana dengan puasa dalam keadaan junub? Berikut penjelasannya:

Syarat Sah Puasa Ramadhan

Puasa Ramadhan memiliki syarat sah yang harus dipenuhi, seperti beragama Islam, balig, berakal, sehat, mampu, tidak dalam perjalanan, serta suci dari haid dan nifas. Junub tidak termasuk dalam syarat sah puasa seperti halnya dalam sholat, tawaf, dan membaca Al Quran.

Bacaan Lainnya

Hukum Puasa dalam Keadaan Junub

Menurut penjelasan dalam kitab Mausu’ah Fiqhiyyah XVI/55 dari kitab Mughni, puasa dalam keadaan junub tetap sah dan diperbolehkan. Hadits dari Sayyidah Aisyah dan Ummu Salamah Radhiyallahu ‘anhuma menyebutkan bahwa Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah berpuasa meski masih dalam keadaan junub hingga waktu Subuh, kemudian ia mandi.

Meski demikian, disarankan bagi orang yang berpuasa dalam keadaan junub untuk segera mandi junub sebelum waktu Subuh agar dapat melaksanakan sholat Subuh dan ibadah lainnya.

Sanksi Bagi yang Menyengaja Junub saat Puasa

Jika seseorang yang berpuasa dengan sengaja menyebabkan dirinya junub, misalnya dengan berhubungan suami istri di siang hari, maka puasanya batal. Selain mengqada puasa di hari lain setelah Ramadhan, ia juga wajib membayar kafarat (denda) berupa memerdekakan budak, atau jika tidak mampu, wajib puasa 2 bulan berturut-turut, dan jika masih tidak mampu, wajib memberi makan 60 orang miskin.

Kesimpulannya, puasa dalam keadaan junub tetap sah, namun disarankan untuk segera mandi junub sebelum waktu Subuh. Sanksi diberlakukan bagi yang menyengaja junub saat puasa, yang meliputi mengqada puasa, membayar kafarat, atau memberi makan orang miskin.

Pos terkait