MERCUSUAR.CO – Presiden Joko Widodo (Widodo) batal berkantor di Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara mulai Juli 2024 ini. karena belum siapnya infrastruktur dasar IKN, Jokowi menegaskan, akan tetap memulai berkantor di IKN, jika fasilitas dasar seperti air dan Listriknya sudah siap belum Tempatnya sudah siap belum Kalau siap, pindah,” kata Jokowi kepada wartawan di Jakarta, dikutip Rabu (10/7/2024).
Jokowi pun belum dapat memastikan kapan Keputusan Presiden (Kepres) tentang pemindahan Ibu Kota akan terbit, padahal rencananya, pelaksanaan Upacara HUT Kemerdekaan RI nantinya bakal digelar juga di IKN. Sehingga ia mengungkapkan Keppres pemindahan ibu kota bisa ditandatangani setelah ia lengser dari jabatannya.
Dia pun menegaskan, sudah mendapat perkembangan proyek IKN dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR). Akan tetapi, Jokowi bilang belum bisa berkantor di sana.
“Sudah, tapi belum,” tegas Jokowi.
Saat ditanya soal kapan Kepres tersebut akan diterbitkan, Jokowi menegaskan tidak akan terburu-buru. Tergantung situasi pembangunan IKN.
Dia bahkan memberi sinyal, Kepres itu bukan tidak mungkin terbit setelah dirinya lengser.
“Keppres bisa (ditandatangani) sebelum, bisa setelah Oktober,” kata Jokowi.
“Kita melihat situasi lapangan, kita tidak ingin memaksakan sesuatu yang memang belum. Jangan dipaksakan, semua dilihat progres lapangannya dilihat,” kata Jokowi di Pangkalan Udara Halim Perdanakusuma, Jakarta, Senin (8/7/2024).
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengungkapkan, proyek IKN akan disetop sementara hingga pelaksanaan upacara Kemerdekaan Indonesia di Pusat IKN selesai.
Penghentian sementara dilakukan mulai 10 Agustus 2024. Salah satu alasannya adalah karena fokus untuk persiapan penyelenggaraan upacara Kemerdekaan Indonesia.
“Sampai selesai upacara,” kata Basuki yang juga Plt Kepala Otorita IKN saat ditemui usai meresmikan Tol Cimanggis-Cibitung, Selasa (9/7/2024).
“Bukan berhenti tetapi yang interior tetap jalan tetapi yang butuh semen, butuh angkutan itu kami berhentikan dulu karena kami harus bersihkan dulu lingkungannya. Kalau jalan nasional dengan banyaknya pembangunan jadi debu kotor itu nanti kita bersihkan dulu. Tetapi kalau yang sudah di interior itu masih jalan terus,” jelasnya menambahkan.