Polwan Sukoharjo Ikuti Pelatihan Bahasa Isyarat Indonesia

bahasa isyarakt

MERCUSUAR.CO, Sukoharjo – 23 anggota polisi wanita (Polwan) polres Sukoharjo mengikuti pelatihan bahasa isyarat. Pelatihan ini merupakan salah satu implementasi dari Roadmap program prioritas Kapolri untuk transformasi menuju Polri yang presisi.

Bertempat di ruang Panjura Polres Sukoharjo 23 Polwan ini mendapatkan pelatihan bagaimana menggunakan bahasa isyarat dari instruktur Yayasan SLB ABC Tawangsari Sukoharjo.

Pelatihan ini bermaksud untuk memudahkan polisi sebagai pelindung,pelayan dan pengayom masyarakat yang harus berkomunikasi dengan semua elemenasyarakat khususnya mereka yang berkebutuhan khusus tuna rungu dan tuna wicara.

” Para polwan ini dilatih menggunakan bahasa isyarat agar semakin mudah menyampaikan informasi kepada masyarakat khususnya kaum disabilitas tuna rungu dan tuna wicara,” kata Kapolres Sukoharjo,,AKBP. Wahyu Nugroho Setyawan,Rabu (18/8)

Menurut survey yang dilakukan oleh Ethnologue, terdapat 2000 pengguna  Bahasa Isyarat Indonesia atau disingkat menjadi BISINDO. Sedangkan hasil sensus Departemen Kesehatan pada tahun 1996 di tujuh provinsi menunjukkan sekitar 0,4 persen warga Indonesia mengalami tuli dan 16,8 persen mengalami gangguan pendengaran.

Jika persentase ini masih sama dengan saat ini, maka terdapat sekitar satu juta warga Indonesia mengalami ketulian dan 43,8 juta mengalami gangguan pendengaran. Selain itu, data WHO pada tahun 2001 menunjukkan setidaknya 5000 bayi tuli lahir di Indonesia setiap tahunnya.

Merujuk pada data tersebut, maka dengan menguasai bahasa isyarat, diharapkan Polwan menjadi lebih peduli dan sensitif terhadap suasana sekitar terutama tunarungu, membuat Polwan lebih peka terhadap ekspresi wajah serta gerakan tubuh orang lain.

Polwan juga bisa mengetahui kesulitan serta perjuangan para tunarungu dan aktivitis untuk membangun masyarakat yang lebih inklusif.

Pos terkait