WONOSOBO, Mercusuar.co -Pemerintah Kabupaten Wonosobo mencetak sejarah baru dengan menandatangani perjanjian kerjasama (SPKS) Kawasan Hutan dengan Pengelolaan Khusus (KHDPK) dengan Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) Provinsi Jawa Tengah. Penandatanganan ini berlangsung di Pendopo Kabupaten Wonosobo dan menjadi langkah strategis dalam mengoptimalkan penggunaan kawasan hutan untuk pembangunan embung yang bertujuan meningkatkan pengelolaan sumber daya air dan mitigasi dampak kekeringan di sebagian wilayah Kabupaten Wonosobo (17/9).
Embung yang akan dibangun di kawasan hutan Telogo Wurung, Dieng, diharapkan dapat memperkuat cadangan air untuk irigasi pertanian, sekaligus meningkatkan ketahanan pangan lokal. Bupati Wonosobo, Afif Nurhidayat, dalam arahannya, menegaskan pentingnya sinergi antara pemerintah daerah, provinsi, dan pusat dalam menjaga keseimbangan ekosistem serta memanfaatkan potensi sumber daya alam demi kesejahteraan masyarakat.
“Pembangunan embung ini tidak hanya berfokus pada peningkatan sektor pertanian, tetapi juga bagian dari strategi pelestarian lingkungan, dengan tetap memperhatikan prinsip keberlanjutan,” lanjut Afif. Beliau menambahkan bahwa Wonosobo sangat bergantung pada sumber daya alamnya, terutama sektor pertanian, sehingga keberadaan air yang cukup menjadi kunci keberhasilan sektor tersebut.
Kerjasama ini merupakan terobosan karena menggunakan kawasan hutan untuk pembangunan infrastruktur vital. Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Wonosobo, Nurudin Ardiyanto, menjelaskan bahwa embung tersebut dibangun oleh Kementerian PUPR melalui Dirjen Sumber Daya Air di Desa Dieng. Embung yang dibangun terdiri dari dua kawasan dengan total luasan mencapai 3,8 hektare.
“Sebagian lahan, sekitar 5.000 meter persegi, merupakan tanah milik Pemda yang berlokasi di belakang Terminal Wisata Dieng, tepat di depan TWA Warna Pengilon. Sedangkan 3,2 hektare lainnya adalah lahan Kementerian LHK yang merupakan kawasan hutan dengan pengelolaan khusus, yang kemudian dikerjasamakan dengan Pemkab Wonosobo,embung ini akan memilik banyak fungsi, seperti penampungan limpasan air di plateau dieng atau warga menyebutnya sebagai banjir dieng, sebaga penyedia air baku dan edukasi konservasi lingkungan dikawasan dieng ” jelas Nurudin yang dulunya sebagaai pentolan dari Tim Kerja Pemulihan Dieng ( TKPD)konsep.
Menurutnya, roadmap TKPD sampai saat ini masih saya pegang dan jadikan panduan bagaimana upaya pemulihan lingkungan Dieng itu harus tetap dilaksanakan secara konsisten dan kolaboratif. SPKS KHDPK ini sebetulnya sudah berproses lama dengan OPD -OPD di KAbupaten Wonosobo dan hari ini mejadi cacatan sejarah , untuk pertama kalinya SPKS ini dilaksanakan.
Pembangunan embung ini diharapkan tidak hanya memenuhi kebutuhan irigasi, tetapi juga menjadi bagian dari upaya mitigasi bencana, khususnya kekeringan, yang kerap melanda Wonosobo. Hal ini sekaligus menunjukkan komitmen pemerintah dalam menjaga keseimbangan antara pemanfaatan sumber daya alam dan pelestarian lingkungan.( Taf )