Peringati Hari Bumi 2025, Pemkab Purbalingga Luncurkan Program Kepong Emas

IMG 20250423 WA0006

Mercusuar.co, Purbalingga – Peringatan Hari Bumi Sedunia ke-55 yang jatuh pada tanggal 22 April 2025 menjadi momen penting bagi Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Purbalingga untuk mensosialisasikan pentingnya kelestarian alam dengan cara mendorong desa/kelurahan konsen terhadap masalah damapah. Hal tersebut ditindaklanjuti dengan launching Keping Emas (Kelola Potensi Keuntungan Desa Mandiri Sampah) di pendopo Dipokusumo, Selasa (22/4/2025).

Kepala DLH Purbalingga, Bambang Triono mengatakan di Kabupaten Purbalingga sudah terdapat 17 desa/ kelurahan yang memiliki Tempat Pemilah Sampah Reduce, Reuse, Recycle (TPS3R) dan 9 desa/ kelurahan yang mengelola sampah secara mandiri.

“Prinsipnya adalah bagaimana mengelola sampah di desa secara utuh kemudian digalinpotensi ekonomisnya,” ungkapnya.

Bambang menyampaikan, masyarakat yang masih membuang sampah secara liar atau sembarangan diharapkan mulai bisa mengelola sampah secara mandiri. Menurutnya, Desa Siwarak, Kecamatan Karangreja melalui KSM Limbah Emas bisa menjadi pionir dalam pengelolaan sampah.

Bupati Purbalingga Fahmi M Hanif mengungkapkan kekhawatiran terhadap kondisi pengelolaan sampah di Kabupaten Purbalingga yang dipandang belum maksimal. Menurutnya, Tempat Pembungaan Akhir (TPA) Kalipancur, Di Desa Bedagas, Kecamatan Pengadegan yang hampir penuh.

“Kita sedang menghadapi masalah terkait sampah. TPA Kalipancur baru menampung sekitar 16-22 persen dari total sampah yang ada di Purbalingga,” ungkapnya.

Ia menyampaikan, Dari keseluruhan sampah yang terbuang setiap hari masih ada sekitar 80 persen yang harus dikelola dengan cara yang lebih efektif. Hal tersebut menjadi tantangan yang harus segera pemkab atasi,” ujarnya.

Bupati menegaskan, dalam upaya menyelesaikan masalah sampah, ia mendorong penerapan sistem pengelolaan sampah yang lebih modern dan terpadu. “Tidak hanya mengandalkan pembuangan di TPA, tapi juga pengelolaan sampah yang lebih lanjut agar sampah dapat menjadi sesuatu yang lebih produktif,” tegasnya.

Menurutnya, salah satu contoh sukses pengelolaan sampah yang pantas diapresiasi yakni pengolahan sampah yang dilakukan oleh Pemerintah Desa Desa Siwarak, Kecamatan Karangreja. Melalui melalui KSM Limbah Emas, masyarakat melakukan pengolahan sampah dengan cara membakar residu tanpa menciptakan polisi udara.

“Saya berharap di tahun ini mulai bermunculan pengelolaan sampah di masing-masing desa, sehingga persoalan sampah bisa selesai di desa,” pungkasnya.{Angga)

Pos terkait