Penanganan Stunting di Kebumen Terkendala Pandemi

terhambat pandemi
Mercusuar/Dok -Wakil Bupati Kebumen Hj Ristawati Purwaningsih SST MM memimpin Rapat Evaluasi Capaian dan Rencana Pelaksanaan Kegiatan Penurunan Stunting.

MERCUSUAR.CO, Kebumen – Angka kasus stunting di Kabupaten Kebumen terus menurun dari tahun ke tahun.

Meski begitu, secara umum penanganan kasus tersebut masih belum optimal dikarenakan terhambat pandemi Covid-19.

Wakil Bupati Kebumen Hj Ristawati Purwaningsih SST MM menyampaikan bahwa angka stunting di Kebumen beberapa tahun terakhir ini terus menurun.

Hal itu diungkapkan saat memimpin Rapat Evaluasi Capaian dan Rencana Pelaksanaan Kegiatan Penurunan Stunting di Kebumen 2021, di Ruang Rapat Bupati Gedung F Kompleks Kantor Bupati dan Wakil Bupati Kebumen.

Tahun 2020 kasus stunting sekitar 15,34 persen. Angka ini menurun dibanding tahun 2019 yaitu 19,6 persen.

“Untuk data terahir di bulan Februari 2021 di Kebumen dari jumlah balita sebanyak 71,220 terdapat 9,231 kasus stunting atau sekitar 12, 96 persen. Ditargetkan di tahun 2022, angka kasus stunting menurun hingga 11,50 persen,” ujar Rista.

Wabup menyebut keterbatasan anggaran di OPD karena rasionalisasi dan refokusing. Hal ini menyebabkan pengalokasian anggaran untuk stunting menjadi terabaikan atau belum prioritas.

Ditambah arena masa pandemi covid-19, kegiatan tidak berjalan optimal terdapat pembatasan kegiatan masyarakat.

Selain itu, masukan saat Penilaian Kinerja Aksi Konvergensi Kebumen juga belum melibatkan Kemenag dalam penanggulangan stunting.

Padahal Badan Perencanaan Pembangunan Nasional sudah melibatkan Kemenag. Untuk itu diperlukan kordinasi lebih dengan pihak Kemenag.

Melalui rapat ini Wabup berharap bisa bersama-sama mengevaluasi capaian target kegiatan dalam rangka penurunan stunting di OPD semester I tahun 2021 dan semester II tahun 2021. Termasuk untuk mengatahui kendala atau hambatan dan sekaligus mencari solusinya

Pos terkait