Pemkot Semarang Siap Bantu gerakan Sosial Kemasyarakatan

WhatsApp Image 2021 12 10 at 10.48.18

MERCUSUAR.CO, Semarang – wali kota Semarang ,Hendrar Prihadi yang lebih akrab di panggil Hendi itu mengatakan, Pemkot Semarang siap membantu kegiatan kemasyarakatan.

Hal ini di ungkapkan saat membuka program khitan gratis bagi 5.000 anak yatim piatu dan dhuafa, yang di selenggarakan di klinik Pratama Lestari Medika, Ruko De’ Leota sendangmulyo Semarang, Rabu (8/12).

Konsep Pembangunan Bergerak Bersama yang diusung Wali kota Semarang, Hendrar Prihadi terus mendapat dukungan dari banyak pihak. Kali ini dukungan datang dari Klinik Lestari Care (LC) yang bekerja sama dengan Ikatan Alumni Pondok Pesantren Modern Islam Assalam (IKMASS) yang menginisiasi kegiatan khitan gratis bagi anak yatim piatu dhuafa. Tidak tanggung-tanggung, ditargetkan 5.000 anak mendapatkan bantuan khitan gratis setahun ke depan.

Hendi mengapresiasi kegiatan yang digagas oleh Lestari Care dan IKMASS sebagai perwujudan konsep bergerak bersama. Menurutnya, program tersebut sangat membantu meringankan beban masyarakat. “Kegiatan yang diadakan kawan-kawan IKMASS dengan klinik Lestari adalah salah satu perwujudan bergerak bersama. Tidak ada biaya pemerintah atau campur tangan pemerintah tapi mereka melakukan kegiatan yang berguna untuk masyarakat dengan target 5000 anak selama setahun ini,” puji Hendi.

Sementara itu dokter Reni, owner Klinik Lestari Care menambahkan program 5.000 khitan gratis dilakukan selama setahun ke depan, di setiap hari Jumat. “Ini kita seleksi, karena target kami adalah yang tidak mampu. Artinya, kalau dia mampu kita tunda dan dahulukan yang kurang mampu,” terang Reni.

Terakhir Hendi berpesan untuk seluruh masyarakat bahwa pandemi Covid belum selesai. Untuk itu, dirinya berpesan agar masyarakat selalu menerapkan protokol kesehatan. Termasuk pada saat libur Nataru, Hendi menyampaikan bahwa pihaknya tidak melarang kegiatan namun hanya membatasi.

Artinya seperti tempat tempat wisata tetap boleh buka tetapi untuk jumlah pengunjung tetap harus di batasi. Masyarakat juga boleh berkegiatan selama protokol kesehatan dijaga dan dilaksanakan dengan ketat,” pungkas Hendi.(ap)

Pos terkait