MERCUSUAR.CO, Purbalingga, 4 Juni 2024 – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Purbalingga melalui Dinas Komunikasi dan Informatika (Dinkominfo) menggelar acara Bimbingan Teknis tahap I di Ruang Podcast Dinkominfo Purbalingga pada Selasa (4/6/2024). Acara ini merupakan respons atas arahan Ditjen Aptika Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) Republik Indonesia, yang bertujuan untuk mempersiapkan pelaksanaan kegiatan Bimbingan Teknis Penyusunan Masterplan Kota Cerdas (Smart City) dan Quick Win Program Unggulan Tahap I. Pertemuan ini menjadi ajang koordinasi persiapan yang dihadiri oleh berbagai stakeholder terkait untuk mewujudkan Purbalingga sebagai kota cerdas (Smart City).
Kepala Bidang Informatika Dinkominfo Kabupaten Purbalingga, Baryati, menyatakan komitmen Pemkab Purbalingga dalam mewujudkan visi Smart City di daerah tersebut. “Kami berencana melibatkan seluruh perwakilan Organisasi Perangkat Daerah (OPD), unsur relawan TIK, pelaku UMKM beceran, hingga perwakilan desa di setiap kecamatan untuk pembentukan Smart City,” ujarnya.
Baryati juga menyampaikan bahwa Pemkab Purbalingga belum menentukan OPD yang akan menjadi koordinator Smart City, sehingga membutuhkan arahan dan masukan lebih lanjut.
Sekretaris Dinkominfo, Sigit Dwi Pramono, menjelaskan bahwa pembentukan Smart City juga erat kaitannya dengan peran Badan Perencanaan Pembangunan, Penelitian, dan Pengembangan Daerah (Bappelitbangda) terkait Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) 2025-2045 yang sedang disusun. “Pembentukan Smart City harus memperhatikan arah dari RPJPD 2025-2045,” kata Sigit.
Perwakilan dari Kemenkominfo RI, Hari Kusdaryanto, menyampaikan arahannya secara daring terkait diskusi yang telah dilakukan. Ia menekankan bahwa pembentukan Smart City harus memperhatikan RPJPD 2025-2045 dan peran dewan Smart City sangat penting dalam menjaga keberlanjutan kota cerdas.
“Keberhasilan pembentukan Smart City tidak hanya bergantung pada aspek teknis, namun juga mindset dan komitmen yang kuat. Pendekatan Smart City harus berbasis pemanfaatan teknologi, inovasi yang konvergen, dan kolaboratif,” tandas Hari Kusdaryanto.