MERCUSUAR.CO, Wonosobo – Dataran Tinggi Dieng yang meliputi wilayah Wonosobo dan Banjarnegara merupakan destinasi unggulan di Jawa Tengah. Dengan udara yang sejuk, banyak wisata alam yang memukau, serta beberapa peninggalan bersejarah, Dieng menjadi daya tarik utama bagi para wisatawan.
Salah satu destinasi wisata alamnya yang unik adalah Sumur Jalatunda. Sumur ini diyakini berasal dari letusan Gunung Prau Tua yang bersamaan dengan terbentuknya Dataran Tinggi Dieng.
Sumur Jalatunda memiliki diameter sekitar 90 meter dan kedalaman antara 100-150 meter. Sumur ini menyimpan berbagai mitos yang dipercaya oleh masyarakat setempat.
Apa saja mitos-mitos tersebut? Berikut penjelasannya:
Daftar isi
Berhubungan dengan legenda Roro Jonggrang dan Bandung Bondowoso
Asal mula Sumur Jalatunda sering dikaitkan dengan legenda Roro Jonggrang dan Bandung Bondowoso. Dalam cerita ini, Roro Jonggrang memberikan berbagai syarat kepada Bandung Bondowoso jika ingin menikahinya, salah satunya adalah membuat sumur. Bandung Bondowoso yang sakti berhasil membuat sumur tersebut, yang kini dikenal sebagai Sumur Jalatunda. Namun, Roro Jonggrang meminta Bandung Bondowoso masuk ke dalam sumur dan menimbunnya dengan batu, sehingga Bandung Bondowoso tidak bisa kembali ke permukaan.
Jejak tapak tumit Bima saat bertarung melawan naga raksasa
Versi lain dari mitos ini mengaitkan Sumur Jalatunda dengan epos Mahabharata. Sumur ini dikatakan sebagai jejak tapak tumit Bima saat bertarung melawan naga raksasa. Dalam pertempuran tersebut, Bima mengalahkan naga dengan menggunakan kuku Pancanaka, dan sumur ini adalah jejak dari tapak kakinya.
Untuk mencapai Sumur Jalatunda, pengunjung harus menaiki ratusan anak tangga. Meskipun jumlah tangganya sekitar 257, hasil perhitungan setiap orang bisa berbeda. Masyarakat setempat mempercayai bahwa hasil perhitungan ini bisa bervariasi antara perjalanan pergi dan pulang, serta antar pengunjung yang berbeda.
Jalan penghubung ke Pantai Selatan
Sumur Jalatunda juga diyakini sebagai salah satu jalan penghubung ke Pantai Selatan yang mistis. Beberapa orang percaya bahwa sumur ini bisa membawa mereka ke istana penguasa Laut Selatan. Selain itu, air di Sumur Jalatunda dipercaya akan berubah warna jika ada seseorang yang tenggelam di Pantai Selatan.
Permintaan akan terkabul setelah melempar batu
Salah satu mitos yang populer adalah bahwa permintaan seseorang akan terkabul setelah melempar batu ke seberang sumur. Batu tersebut harus melintasi permukaan sumur dan mencapai sisi lainnya. Mitos ini menjadi dasar penamaan sumur tersebut, di mana ‘jala’ berarti jaring dan ‘tunda’ berarti belum terlaksana, yang diartikan sebagai sumur yang dapat menampung permintaan yang tertunda.
Kini kamu sudah mengetahui beberapa mitos Sumur Jalatunda yang terletak di Desa Pekasiran, Kecamatan Batur, Kabupaten Banjarnegara. Apakah kamu tertarik untuk mencoba melempar batu di Sumur Jalatunda?