MERCUSUAR.CO, Wonosobo – Menyambut kebijakan pemerintah pusat yang berfokus pada peningkatan pelayanan kesehatan, Pemerintah Daerah Wonosobo meluncurkan program Integrasi Pelayanan Kesehatan Primer (ILP). Program ini bertujuan mendekatkan layanan kesehatan berkualitas kepada masyarakat melalui transformasi pelayanan kesehatan primer.
Langkah ini merupakan terobosan besar dalam meningkatkan kesehatan masyarakat di tingkat desa hingga kelurahan. Kolaborasi antara pemerintah dan masyarakat diharapkan menciptakan pelayanan kesehatan yang menyeluruh dengan keluarga sebagai fokus utama.
Acara peluncuran ILP yang berlangsung di Hotel Dafam Wonosobo pada Kamis (13/6) dilaksanakan secara hybrid. Wakil Bupati Wonosobo, Drs. Muhammad Albar, MM, membuka acara tersebut didampingi oleh Sekretaris Daerah Wonosobo, Drs. One Andang Wardoyo, M.Si. Wakil Menteri Kesehatan, Prof. Dr. Dante Saksono Harbuwono, Sp.PD-KEMD., Ph.D., ikut serta secara daring.
Dalam sambutannya, Wakil Bupati Albar menekankan pentingnya sektor kesehatan dalam pembangunan, sehingga diperlukan perbaikan terus-menerus untuk memudahkan masyarakat mengakses layanan kesehatan.
“Dengan sistem integrasi ini, diharapkan dapat menyelesaikan masalah yang dihadapi masyarakat dalam mengakses layanan kesehatan primer. Kami ingin mendekatkan layanan kesehatan berkualitas kepada masyarakat,” kata Albar.
Albar juga menekankan bahwa tanggung jawab kesehatan masyarakat tidak hanya berada pada puskesmas, tetapi juga melibatkan Pemerintah Desa/Kelurahan. Dukungan dari desa/kelurahan sangat diperlukan dalam pelaksanaan kebijakan ini, khususnya melalui Pemantauan Wilayah Setempat (PWS) oleh petugas kesehatan bersama kader.
“Puskesmas dan posyandu memiliki peran penting dalam ILP yang komprehensif dan terpadu. Mereka menyediakan layanan preventif, kuratif, dan rehabilitatif sesuai kebutuhan masyarakat. Namun, saya juga meminta Pemerintah Desa/Kelurahan untuk mendukung pelaksanaan kebijakan ini. Kader kesehatan dan kader posyandu akan bekerja sama dengan petugas kesehatan, baik di puskesmas pembantu maupun di posyandu,” jelas Albar.
Secara daring, Wamenkes Dante Saksono menyatakan bahwa untuk mencapai pelayanan yang berkualitas, kehidupan yang produktif, dan pembiayaan kesehatan yang lebih baik, diperlukan penerapan sistem Integrasi layanan primer pada layanan kesehatan nasional.
“Tentunya, untuk mencapai hal tersebut, diperlukan dukungan dan kerjasama antara Pemerintah Pusat dan Daerah guna menjamin keberlangsungan pelayanan yang baik,” ungkap Dante.
Hingga April 2024, tercatat 746 Puskesmas dari target 4072 Puskesmas yang sudah menerapkan ILP. Di Provinsi Jawa Tengah, dari 881 Puskesmas, baru sekitar 352 Puskesmas yang diharapkan menerapkan ILP pada tahun 2024. Sejauh ini, baru sekitar 6 Puskesmas di Jawa Tengah yang sudah menjalankan ILP, termasuk di Kabupaten Boyolali, Kendal, dan Kota Semarang.
“Saya berharap ini menjadi perhatian kita bersama. Dengan diluncurkannya ILP ini, mudah-mudahan Wonosobo dapat menerapkan ILP dengan baik di Puskesmasnya, menyusul Kabupaten Boyolali, Kendal, dan Kota Semarang yang sudah lebih dulu melaksanakan sistem ini,” tambah Dante.