Ratusan Siswa SMP Barata Napak Tilas Jejak Raden Mas Said di Kedawung, Lestarikan Sejarah Pangeran Sambernyawa

IMG 20251105 WA0029

 

 

MERCUSUAR.CO, Karanganyar –Ratusan siswa SMP Kebangsaan Barata kembali menggelar kegiatan tahunan napak tilas sejarah Raden Mas Said atau Pangeran Sambernyawa di Desa Kedawung, Kecamatan Jumapolo, Karanganyar. Kegiatan ini merupakan yang ketiga kalinya dilaksanakan, bertujuan untuk memperingati Hari Pahlawan 10 November sekaligus Hari Jadi Kabupaten Karanganyar yang ke-108.

Kepala Desa Kedawung, Sutarmi, menjelaskan bahwa rute napak tilas yang dilalui para siswa adalah jalur bersejarah perjalanan Raden Mas Said saat dikejar oleh penjajah. Ia menekankan pentingnya kegiatan ini agar sejarah pahlawan daerah tersebut senantiasa dikenal dan dilestarikan oleh masyarakat, khususnya generasi muda.

Rute perjalanan yang dilalui para siswa memiliki nilai sejarah yang mendalam, mencakup tiga lokasi kunci. Yakni, Sendang Dahar. Menurut Sutarmi, perjalanan dimulai dari daerah Cengklik dan menuju ke Sendang Dahar. Lokasi ini menjadi tempat Raden Mas Said beristirahat dan minum air kelapa muda (degan) saat pelarian dari penjajah.

Konon, air kelapa muda yang diletakkan di sana kemudian menjadi sumber mata air yang kini dilestarikan dan dibangun warga sebagai sendang. “Sampai sekarang airnya masih ada. Kalau pas kemarau panjang, warga sini dulu masih kekurangan air mengambil di situ,” ujarnya.

Lokasi yang kedua adalah Punden Sono yang berada si Kedawung Tengah. Menurut Sutarmi, setelah beristirahat, perjalanan berlanjut hingga ke Dusun Kedawung Tengah. Di tempat ini, tongkat Raden Mas Said ditancapkan dan tidak diambil lagi, yang kemudian tumbuh menjadi Pohon Sono yang disucikan dan kini dikenal sebagai Punden Sono.

Lokasi ketiga adalah Goa Salak. Perjalanan di Kedawung diakhiri dengan rute menuju Goa Salak, sebuah gua di tengah hutan yang dulunya dijadikan tempat persembunyian Raden Mas Said dari kejaran penjajah. Gua ini juga digunakan sebagai tempat berlindung warga saat masa penjajahan.

Kegiatan napak tilas ini diinisiasi oleh SMP Kebangsaan Barata sebagai bagian dari upaya menguri-uri (melestarikan) sejarah lokal dan menanamkan nilai kepahlawanan kepada siswa.

“Tujuannya kita November itu kan Hari Pahlawan. Untuk memperingati Hari Pahlawan sekaligus Hari Jadi Kabupaten Karanganyar,” jelas Sutarmi.

Kades Kedawung ini menambahkan bahwa kegiatan ini adalah yang ketiga kalinya, dengan harapan para siswa SMP Barata mengetahui dan mengenali perjalanan Raden Mas Said di Desa Kedawung agar sejarah tersebut selalu dikenang sampai kapanpun. (hrs)

Pos terkait