Pembunuhan Gadis Cantik di Kabupaten Wonosobo Terancam Penjara Seumur Hidup

WhatsApp Image 2022 01 07 at 17.09.17

MERCUSUAR.CO, Wonosobo – Pelaku pembunuhan Fina Novita (20) warga Desa Kalialang, Kecamatan Kalibawang Kabupaten Wonosobo terungkap adalah Sapto Santoso (27) warga Desa Besuki Kecamatan Wadaslintang. Akibat perbuatan keji tersebut, Sapto terancam pasal berlapis dan terancam penjara seumur hidup.

” Pembunuhan yang direncanakan atau pembunuhan atau penganiayaan dengan rencana terlebih dahulu yang mengakibatkan meninggal dunia sebagaimana dimaksud dalam Pasal 340 KUHP atau Pasal 338 KUHP atau Pasal 353 ayat (3) KUHP dengan ancaman hukuman mati atau pidana penjara seumur hidup atau paling lama 20 tahun penjara,” kata Kapolres Wonosobo AKBP Ganang Nugroho Widhi dalam konfernsi pers yang digelar di Mapolres setempat.

Menurut kapolres, meskipun pelaku telah berkeluarga namuun ada hubungan khusus yang dijalin antara pelaku dan korban.

Dalam jangka waktu tersebut pelaku yang bekerja sebagai sales satu es krim itu juga mencukupi seluruh kebutuhan korban bahkan membelikan smartphone jenis Iphone tipe Xs Max.

” Sauatu waktu pelaku mengajak korban bertemu untuk berhubungan layaknya suami istri namun korban menolak dengan alasan sedang menstruasi,” katanya.

Setelah ditolak, pelaku ingin meminta kembali handphone merk Iphone XS Max yang pernah diberikan namun korban mengatakan “Deke nek ora ndue duit, ora usah nyepaki cah wadon. Deke ki cah kere.” (Kamu kalau tidak punya uang, tidak usah mendekati perempuan. Kamu itu orang miskin).

Mendengar perkataan tersebut pelaku mengajak korban untuk bertemu. Ditengah perjalanan pelaku langsung menjerat leher korban menggunakan tali yang telah ia persiapkan.

” Korban yang tak sadarkan diri tersebut tetap dijerat menggunakan tali sambil pelaku mengendarai kendaraan mobil,” ungkap Kapolres.

Sesampainya di TKP, pelaku pelaku membuang mayat korban dengan cara membopong mayat tersebut kemudian melemparkannya ke bawah hingga sampai ke dasar sungai dengan kedalaman kurang lebih 10 meter beserta tali tambang yang pelaku gunakan untuk membunuhnya dan sepasang sandal warna hitam milik korban.

” Pelaku sempat mendengarkan detak jantung korban, mendengar masih ada detak jantung, lalu membuangnya ke sungai tersebut,” jelasnya.

Dalam konferensi pers Sapto mengaku telah berhubungan dengan korban selama dua bulan berawal dari forum jual-beli pakaian yang kemudian berlanjut ke whatsapp pribadi dan berkenalan.

” Waktu itu saya berkenalan korban adalah penjual pakaian dan saya membeli dompet kemudian berlanjut,” ungkapnya.

Sapto melakukan pembunuhan korban yang kemudian dibuang di sungai karena merasa kecewa tidak ada kejelasan hubungan keduanya. Padahal Sapto telah memenuhi kebutuhan sehari-hari korban dan membelikan smartphone.

” Selama perkenalan saya selalu memberikan uang atau barang tapi saat saya menanyakan kelanjutan hubungannya korban mengatakan bahwa saya itu orang tidak punya, disitu saya sakit hati,” pungkasnya.

Pos terkait