MERCUSUAR.CO, Chicago – Lantaran kenaikan dibatasi menguatnya dolar dan imbal hasil obligasi pemerintah AS yang lebih tinggi membuat harga emas nyaris tak berubah pada akhir perdagangan yang fluktuatif pada Senin (Selasa pagi WIB).
Untuk pengiriman Desember, kontrak emas paling aktif di divisi Comex New York Exchange, naik tipis 0,3 dolar AS atau 0,02 persen, menjadi ditutup pada 1.752 dolar AS per ounce.
Sebelumnya, emas berjangka juga sedikit menguat 1,9 dolar AS atau 0,11 persen menjadi 1.751,70 dolar AS pada Akhir pekan lalu, Jumat September 2021.
Kamis 23 September 2021, emas berjangka juga anjlok 29 dolar AS atau 1,63 persen menjadi 1.749,80 dolar AS, setelah menguat 0,6 dolar AS atau 0,03 persen menjadi 1.778,80 dolar AS pada Rabu 22 September 2021.
Harga emas juga melonjak 14,4 dolar AS atau 0,82 persen menjadi 1.778,20 dolar AS pada Selasa 21 September 2021.
Selain itu, investor masih menunggu pidato dari para pembuat kebijakan Federal Reserve untuk petunjuk lebih lanjut tentang strategi tapering.
“Kami masih memiliki beberapa kekhawatiran di luar sana yang menjaga tawaran safe haven tetap hidup saat turun. Tetapi kami terus melihat dolar membuat keuntungan dan menjaga sedikit tekanan pada kompleks komoditas, terutama emas,” kata David Meger, direktur perdagangan logam di High Ridge Futures.
Emas sering dianggap sebagai lindung nilai terhadap inflasi yang lebih tinggi, tetapi kenaikan suku bunga Fed akan meningkatkan peluang kerugian memegang emas, yang tidak membayar bunga.
Investor juga mengawasi perkembangan seputar China Evergrande yang sarat utang, setelah raksasa properti China itu melewatkan tenggat waktu pembayaran bunga obligasi pekan lalu.
Emas mendapat dukungan setelah Presiden Federal Reserve Chicago Charles Evans berbicara kepada konferensi tahunan National Association for Business Economics.
Untuk logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman Desember naik 26,9 sen atau 1,2 persen, menjadi ditutup pada 22,694 dolar AS per ounce.