Mercusuar.co, Kendal – 349 peserta mengikuti pelatihan dari Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Kendal terkait petugas pemutakhiran kerangka Geospasial dan Muatan Wilayah Kerja Statistik Sensus Pertanian 2023 di Tirto Arum Baru Kendal, Rabu (23/2).
Staff Ahli Bidang Keuangan Perekonomian dan Pembangunan Tjipto Wahjono menyampaikan pesan Bupati Kendal Dico M. Ganinduto bahwa, Pemerintah sangat menyambut baik dengan adanya Sensus Pertanian 2023 (ST2023).
Pentingnya ST2023 dinilai dapat memberikan dampak besar terhadap pengambilan kebijakan dan evaluasi dalam pembangunan Pemerintah di tahun 2023. “Tentu ini sangat penting bagi pemerintah karena data yang akan diperoleh akan memberikan sebuah kebijakan dan evaluasi bagi pemerintah daerah. harapan besar kepada para petugas untuk dapat bersungguh-sungguh dalam melakukan pendataan lapangan guna meningkatkan hasil yang akurat,” terang Tjipto Wahjono dalam membacakan sambutan Bupati Kendal.
ST2023 dilakukan lantaran Sektor pertanian berperan penting dalam kehidupan, pembangunan, dan perekonomian Indonesia. Sebagai negara agraris, sektor pertanian mampu melestarikan sumber daya alam, memberi hidup dan penghidupan, serta menciptakan lapangan pekerjaan.
Data Sensus Pertanian 2023 (ST2023) menjadi jawaban akan isu strategis terkini di sektor pertanian yang dibutuhkan oleh pemerintah. ST2023 menjamin tersedianya kebutuhan data pertanian, baik level daerah, level nasional, dan level global.
Sementara itu, pelatihan yang dilakukan oleh BPS kendal terbagi dalam dua gelombang, gelombang pertama dilakukan pada tanggal 21 hingga 22 dan gelombang kedua berlangsung pada tanggal 23 hingga 24.
Kepala BPS Kendal Ummi Hastuti menjelaskan, pelatihan terbagi menjadi dua dengan alasan menjaga protokol kesehatan, adapun materi yang disampaikan meliputi tugas dasar terkait pendataan dan pemahaman konsep sensus.
“Dari seluruh peserta yang ikut pelatihan 18 orang adalah pengawas BPS atau pegawai kita sisanya adalah rekruitmen petugas, kemudian setidaknya nanti para petugas akan mendata 40 sampai 50 RT dalam mengumpulkan data,” jelas Ummi Hastuti.(dj)