WONOSOBO, Mercusuar.co – Program pelatihan keterampilan berbasis Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBHCHT) Tahun Anggaran 2025 kembali berlanjut. Kali ini, giliran Desa Rimpak dan Desa Ngadikerso di Kecamatan Sapuran menjadi lokasi pelatihan boga, Selasa, (05/08/2025), di Balai Desa Rimpak.
Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Sekretariat Daerah, Didiek Wibawanto, yang juga sebagai Plt. Kepala Dinas Tenaga Kerja, Perindustrian dan Transmigrasi Kabupaten Wonosobo menyampaikan, melalui kegiatan ini ditargetkan mampu meningkatkan keterampilan teknis kepada peserta, sehingga mampu menumbuhkan rintisan usaha kuliner yang mandiri dan berdaya saing di tingkat lokal. Selain itu, pelatihan ini sebagai langkah strategis untuk membangun kemandirian dan keberdayaan ekonomi masyarakat desa.
“Pelatihan ini tidak hanya tentang memasak, tapi tentang membangun usaha, membangun percaya diri, serta menciptakan masa depan yang lebih mandiri. Dengan dukungan penuh dari perangkat desa, dan masyarakat, pelatihan boga ini saya harap menjadi titik awal kebangkitan ekonomi lokal berbasis potensi desa,” ujarnya.
Program ini menjadi bagian dari rangkaian kegiatan pelatihan sebelumnya yang telah sukses diselenggarakan di Kecamatan Watumalang, Mojotengah, dan Kertek, sebagai bentuk nyata pemanfaatan DBHCHT yang produktif dan tepat sasaran, terutama untuk mendorong diversifikasi ekonomi masyarakat desa di luar sektor pertanian musiman.
“Pemerintah Kabupaten Wonosobo berkomitmen melanjutkan program serupa secara berkelanjutan dan sinergis lintas sektor demi terwujudnya Wonosobo yang sejahtera, adil, dan makmur,” tegas Didiek.
Sementara itu, Camat Sapuran, Alfun Haka, yang turut hadir dalam pembukaan tersebut, menambahkan, pelatihan boga di kedua desa akan berlangsung selama tujuh hari (5–11 Agustus 2025), dengan peserta berjumlah 40 orang yang mayoritas merupakan ibu rumah tangga dan anggota keluarga petani tembakau.
Menurutnya, pelatihan ini selaras dengan visi pembangunan nasional, yaitu prioritas Asta Cita Presiden Prabowo, terutama dalam aspek pembangunan SDM dan hilirisasi produk local.
”Kami berharap melalui kegiatan yang difasilitasi oleh LPK dan instruktur mitra Dinas Nakerintrans, yang mencakup pelatihan praktik memasak, manajemen usaha kecil, dan aspek legalitas usaha, mampu menumbuhkan dan meningkatkan usaha kuliner dan meningkatkan ekonomi masyarakat,” ungkapnya.
Turut hadir dalam kegiatan tersebut, Kepala Bidang Ekonomi Bappeda, Kepala Desa Rimpak, dan Pj. Kepala Desa Ngadikerso yang memberikan dukungan penuh terhadap kelancaran pelatihan dan pendampingan warganya.