PURBALINGGA, Mercusuar.co – Bakal Calon Bupati Purbalingga petahana, Dyah Hayuning Pratiwi telah menyiapkan sederet program untuk melanjutkan pembangunan di Kabupaten Purbalingga, utamanya adalah pembangunan infrastruktur. Hal tersebut disampaikan pada konverensi pers usai mendaftar sebagai calon Bupati bersama pasangannya calon wakil bupati Mahendra Farizal di kantor Komisi Pemilihan Umum KPU Kabupaten Purbalingga, Rabu (28/8)2024).
“Program pembangunan infrastruktur merupakan program tahun ke 5, sedangkan periode kemarin kami hanya diberi waktu 3,5 tahun, sehingga masih banyak PR yang perlu kita selesaikan. Untuk itu pembangunan infrastruktur akan menjadi program unggulan apabila kami dipercaya masyarakat Purbalingga untuk melanjutkan kepemimpinan,” ungkap Tiwi di hadapan puluhan media.
Sementara bakal calon Wakil Bupati Purbalingga Mahendra Farizal menyoroti tentang perkembangan UMKM agar ke depan bisa lebih maju. Ia berkomitmen untuk mendorong produk-produk Purbalingga memiliki brand sendiri.
“Saya berkomitmen memajukan UMKM lokal dengan memberikan dana hibah serta memberikan pelatihan untuk mengoptimalkan pemasaran. Ke depan, UMKM Purbalingga akan punya brand sendiri yang dikenal di seluruh Indonesia,” ujar Bro Hendra.
Diketahui, pasangan bakal calon Bupati Purbalingga Dyah Hayuning Pratiwi dan calon Wakil Bupati Purbalingga Mahendra Farizal (Tiwi-Hendra) mendaftar ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Purbalingga sebagai salah satu pasangan yang akan mengikuti kontestasi Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) di Kabupaten Purbalingga
Kehadiran pasangan petahana dan pendatang baru di kancah politik di kantor KPU ini diantar oleh arak-arakan ribuan massa yang terdiri dari unsur partai pengusung, relawan, komunitas pengemudi ojek online (ojol), hingga santri dari sejumlah pondok pesantren.
Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) Purbalingga HR Bambang Irawan mengatakan, paslon Tiwi-Hendra optimis akan menang, karena diusung delapan partai politik dan mengantongi 29 kursi di DPRD.
Kedelapan partai tersebut masing-masing PDI-P, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Partai Amanat Nasional (PAN), Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Partai Nasdem, Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Partai Perindo dan Partai Hanura.
“Dengan dukungan seluruh partai ini, kami optimis pasangan Tiwi-Hendra dapat meraih kemenangan 80 persen,” katanya.
Profil Dyah Hayuning Pratiwi
Dyah Hayuning Pratiwi adalah calon Bupati petahana. Ia merupakan putra dari mantan Bupati Purbalingga dua periode dan Gubernur Kalimantan Utara, Triyono Budi Sasongko yang lahir di Jakarta, 11 April 1987. Bupati Purbalingga periode 2020-2024 ini memulai karir politiknya sebagai kader PDIP dan terpilih menjadi Wakil Bupati Purbalingga pada tahun 2016 mendampingi Bupati Tasdi.
Pada tahun 2019, Tiwi dilantik menjadi Bupati Purbalingga menggantikan Bupati Tasdi. Pada Pilkada 2021, istri dari Rizal Diansyah ini kembali mendapat kepercayaan publik dan terpilih sebagai Bupati Purbalingga berpasangan dengan Sudono, kader Golkar.
Selama memimpin, Tiwi dihadapkan dengan bermacam tantangan yang pelik, mulai dari transisi kepemimpinan pasca lengsernya Tasdi hingga pandemi Covid-19. Namun berkat kegigihan dan kerja kerasnya Tiwi yang saat itu menjabat bupati tanpa wakil berhasil melewatinya dengan baik. Ia juga mampu mengatasi permasalahan kemiskinan yang ada dan mengangkat perekonomian masyarakat hingga keluar sebagai 5 daerah termiskin di Jawa Tengah.
Profil Mahendra Farizal
Mahendra Farizal atau yang karib disapa Bro Hendra adalah pengusaha muda yang memulai karir politiknya sebagai kader PKB. Pria kelahiran Purbalingga, 21 Februari 1993 ini merupakan representasi dari kaum proletar yang dekat dengan ‘wong cilik’ dan kelompok nahdliyin.
Ia satu satunya calon wakil bupati yang dilahirkan oleh seorang ibu penjual jajanan pasar dan seorang bapak yang profesinya sebagai tukang ojek di terminal Purbalingga.
Sejak masih sekolah Bro Hendra sudah terbiasa biasa membantu orangtuanya mengantar dagangan ke pasar-pasar tradisional sebelum berangkat sekolah. Kemudian setamat SMA ia mencoba keberuntungan sebagai karyawan pabrik rambut palsu, cleaning service, hingga pramusaji cafe di Yogyakarta.
Lepas dari berbagai pekerjaan yang ia geluti, ia mencoba melalui produksi Vape. Melalui usaha rokok modern ini ia sukses menjadi milyarder, tahun 2024 ini pabriknya setor cukai hingga Rp. 17M.
Menjadi miliarder muda tak lantas membuat Hendra lupa daratan, terbukti sampai hari ini Hendra masih memilih tinggal di rumah masa kecilnya di gang sempit padat penduduk di Kelurahan Bancar, Purbalingga.
Hendra sendiri banyak dikenal berkat kontribusinya dalam program pemerintah daerah dan sosial kemasyarakatan.
Di bidang kepemudaan dan olahraga, Hendra menjadi sponsor utama Persibangga, tim kebanggaan warga Purbalingga. Selain itu, ia juga selalu memberikan dukungan materiil pada olahraga esports dan cabang-cabang lain di Purbalingga.
Bahkan dia tak ragu merogoh kocek pribadi demi mendukung anak muda berprestasi seperti Rifki Maulana untuk berlaga di ajang World Cup Tester Championship di Chicago Amerika.
Di bidang keagamaan, filantropi muda ini juga rutin berdonasi untuk pondok pesantren dan panti asuhan di Purbalingga. Selain itu, Bro Hendra juga banyak membantu pembangunan TPQ dan masjid di wilayah Purbalingga dan Banyumas.(Angga)