MERCUSUAR, Wonosobo – Pemerintah Kabupaten Wonosobo mengajak seluruh elemen masyarakat agar saling mengingatkan disiplin menerapkan protokol kesehatan dan patuh terhadap himbauan yang dikeluarkan pemerintah. Hal ini dilakukan agar penyebaran Covid-19 bisa ditekan, sehingga upaya memutus penularan bisa berjalan dengan optimal dan pandemi di Kabupaten Wonosobo segera usai.
Bupati Wonosobo Afif Nurhidayat meminta kepada masyarakat agar tetap waspada terhadap penyebaran Covid-19 terutama varian delta yang mudah menular. Masyarakat diminta untuk mengenali gejala-gejala yang ditimbulkan jika terpapar Covid-19, jika merasakan gejala tersebut segera melakukan tes pemeriksaan ke fasilitas kesehatan terdekat atau melakukan isolasi mandiri.
“Saya melihat dan memantau, masih banyak saudara kita yang sebenarnya punya gejala yang hampir mirip dengan Covid-19, ya pilek, batuk, hilang penciumanya tapi enggak mau periksa ke puskesmas, dokter, apalagi rumah sakit karena takut di swab, takut jika positif, sehingga ini menjadi PR untuk kita semua,” ujarnya saat memberikan bantuan beras di kelurahan Jaraksari dan Sambek, Senin (2/8/2021).
Wakil Bupati Wonosobo Muhammad Albar juga mengajak masyarakat agar tetap saling menjaga diri dan keluarga dari paparan covid 19.
Gus Albar meminta masyarakat untuk tetap mengedepankan kepedulian terhadap sesama dan gotong royong dalam upaya bersama menghadapi pandemi Covid-19.
Gus Albar mengatakan penanganan kasus kematian akibat covid-19 sering menimbulkan permasalahan lain. Seperti baru-baru ini terjadi rebutan jenazah antara keluarga dan petugas kesehatan yang ditugaskan.
“Baru-baru ini, sering terjadi rebutan jenazah, rebutan pemulasaraan prokes dan non prokes antara keluarga dan petugas kesehatan,” katanya.
Terkait hal itu, pihaknya mengaskan Pemerintah sudah memberikan pelatihan terhadap pemulasaraan jenazah, hingga ke tingkat desa bekerjasama dengan MUI dan Organisasi keagaamaan lainya, untuk melatih bagaimana pemulasaraan yang baik dan benar sesuai aturan agama dan Pemerintah.
“Kita sudah melakukan patihan-pelatihan pemulasaraan jenazah bekerjasama dengan MUI dan juga organisai keagamaan, bagaiman cara pemulasaraan jenazah yang benar, sehingga jangan sampai terjadi lagi rebutan jenazah antara keluarga dan petugas dari rumah sakit,” pungkasnya.