PURBALINGGA, Mercusuar.co – Navigator Research Strategic merilis hasil survei terhadap masyarakat di kabupaten Purbalingga terkait elektabilitas Paslon Cabup dan Cawabub Pilkada 2024 Kabupaten Purbalingga yang dilakukan pada tanggal 12 – 16 November 2024. Hasilnya paslon Dyah Hayuning Pratiwi dan Mahendra Farizal (Tiwi-Hendra) 57,0 % mengungguli paslon Fahmi Muhammad Hanif dan Dimas Prasetyahani (Fahmi-Dimas) yang hanya 37,3 %.
“Hasil survei biasanya tidak jauh dari hasil pemilihan,” ungkap Direktur Navigator Research Strategic, Novitasari saat memaparkan hasil surveinya di hadapan awak media dan bertempat di hotel Owabong Purbalingga, Selasa (20/11/2024) sore.
Novitasari menjelaskan, survei dilakukan terhadap 400 responden dengan menggunakan metode stratified multi stage random sampling dengan margin of error kurang lebih 5% pada tingkat kepercayaan 95%.
“Hasilnya pasangan Tiwi-Hendra memperoleh dukungan sebesar 57%, Fahmi-Dimas mendapatkan 37,3%. Sementara 5,7% responden belum menentukan pilihan,” jelasnya.
Dalam kesempatan tersebut ia juga menyampaikan, faktor yang melatarbelakangi tingkat partisipasi lebih dipengaruhi oleh isu-isu atau tagline masing-masing paslon. Ada tiga masalah pokok yang dihadapi masyarakat Purbalingga, diantaranya sulitnya mencari pekerjaan (32%), kondisi jalan yang rusak (21,5%) dan harga kebutuhan pokok yang mahal (20%).
“Masalah ini menjadi tantangan besar bagi para calon pemimpin daerah, dengan harapan adanya solusi konkret yang dapat langsung dirasakan oleh masyarakat,” ujarnya.
Kriteria Pemimpin yang Diinginkan
Dalam survei, Novitasari menjelaskan adanya beberapa kriteria calon bupati menurut pandangan responden, diantaranya pemimpin yang merakyat, figur ya g berintegritas, dan berpengalaman.
Mayoritas masyarakat Purbalingga, yaitu 53,5%, berharap memiliki pemimpin yang merakyat. Sementara itu, 19% responden menginginkan figur yang berintegritas, dan 13,3% mengutamakan pengalaman calon pemimpin. Maka menurutnya, pertemuan langsung/tatap muka dengan calon merupakan kampanye yang tepat. Karena dengan melihat calon secara langsung, masyarakat bisa menilai kemampuan dan kredibilitas dengan sendirinya.
“Hal ini sejalan dengan hasil survei, bahwa pertemuan langsung/tatap muka dengan Paslon memiliki pengaruh dominan sebesar 70,5%. Sedang berita online dan media sosial sebesar 19,3%, media masa 5,8%,” terangnya.
Novitasari menabahkan, survei dari Navigator menunjukkan gambaran bahwa sebagian besar masyarakat Purbalingga menginginkan sosok pemimpin yang merakyat, berintegritas, dan berpengalaman.
“Dengan sisa waktu kampanye yang terus berjalan, baik Tiwi-Hendra maupun Fahmi-Dimas masih berpeluang.” Imbuhnya.
Sementara menurut pengamat politik Unsoed Purwokerto, Indaru S Nurprojo, hasil survei tersebut dianggap sebagai hal yang wajar, tidak mengejutkan. Karena kriteria yang dimaksud sebagai keinginan masyarakat ada pada sosok petahana.
“Survei ini tidak mengejutkan, sudah bisa ditebak. Karena secara umum petahana memiliki apa yang diharapkan masyarakat,” ujarnya.(Angga)