MTs Ma’arif NU Gondang, Sekolah Baru yang Mulai Mengukir Prestasi

IMG 20230217 103711

Mercusuar.co, Purbalingga – MTs Ma’arif NU Gondang tiba-tiba  melejit namanya setelah salah satu peserta didiknya  Agis Dwi Rahmadani, siswi kelas 8 berhasil meraih strata tertinggi dalam dunia olahraga, yakni kejuaraan atletik lari 100  meter (Sprint) pada Pekan Olahraga dan Seni Ma’arif (Porsema) tingkat Provinsi Jawa Tengah.

“Walau hanya berada di urutan ketiga, mendapat Medali Perunggu, tapi kami merasa bangga,” ungkap Kepala MTs Ma’arif NU Gondang, Tohirin kepada Mercusuar.co saat ditemui di kantornya, Kamis (16/2/2023).

Menurutnya, perolehan medali perak yang diraih Agis merupakan kali pertama MTs Ma’arif NU Gondang berkesempatan mewakili madrasah tingkat Tsanawiyah di ajang Porsema tingkat Provinsi Jawa Tengah, setelah sebelumnya Agis menyabet rengking tertinggi pada kejuaraan atletik lari 100 meter pada Porsema tingkat Kabupaten Purbalingga tahun lalu.

Tohirin menjelaskan, Agis memang merupakan atlit pertama yang berhasil lolos ke tingkat Provinsi sepanjang berdirinya MTs Ma’arif NU Gondang pada tahun 2012, tepatnya tanggal 28 Mei 2012. Maka pada hitungan kalender pendidikan Madrasah selama operasional, MTs Ma’arif NU Gondang baru menginjak tahun ke 9 sudah mampu menyaingi madrasah lain yang lebih dahulu berdiri.

Dalam sejarahnya, MTs yang kini baru memliki 4 kelas ini berdiri atas inisiatif warga setempat yang merasa butuh media pendidikan tingkat menengah yang bisa dijangkau oleh warga desa Gondang, Desa Sirandu pada khususnya dan kecamatan Karangreja pada umumnya. Secara geografis sekolah berbasis Nahdlatul Ulama ini berada di desa yang berbatasan antara Kecamatan Karangreja dengan Karangjambu.

Sebelumnya, masyarakat di desa Gondang menyekolahkan anak-anaknya ke MTs yang berada di desa Purbasari, kecamatan Karangjambu, karena saat itu Desa Gondang merupakan satu satunya Desa di Kecamatan Karangreja yang belum memiliki SLTP, sehingga anak-anak di sekitar Desa Gondang marus meneruskan belajar di luar setelah lulus SD/MI. Melihat kenyataan jarak tempuh yang jauh dan jalannya berliku naik turun, beberapa tokoh masyarakat berisiatif membangun MTs sendiri. Pada saat itu pihak pemerintah desa sangat mendukung, bahkan Kepala Desa saat itu, Munji Wibowo orang pertama yang menginisiasi gerakan membangun madrasah tingkat Tsanawiyah yang kemudian dinamakan MTs Ma’arif NU Gondang.

IMG 20230217 104019 1 scaled
Kepala MTs Ma’arif NU Gondang foto bersama Agis Dwi Rahmadani, siswa kelas 8 pencetak prestasi pertama dan Guru olahraga Wienar Bagaskara.

Tohirin sendiri mengaku menjadi Kepala MTs Ma’arif NU Gondang sejak tahun 2020, sebelumnya ia adalah guru di MTs Ma’arif NU Purbasari, Kecamatan Karangjambu. Namun karen kepindahannya ke sekolah tempat kelahirannya itu langsung disambut adanya pandemi Covid-19, maka dirinya mengaku tidak serta berta bisa berbuat banyak untuk memajukan sekaloh yang baru dipimpinnya.

Maka praktis, pasca pandemi Covid-19, Tohirin baru bisa sedikit demi sedikit berupaya membangkitkan kembali gairah belajar anak didiknya. Beberapa fasilitas kegiatan dibangunnya, seperti lapangan voli, meja tenis, ruang kantor yang baru, toilet, dan beberapa fasilitas lainnya.

Tohirin memang kepala madrasah yang cinta olahraga, jadi pengadaan fasilitas olahraga telah menjadi targetnya. Maka saat Agis terpilih mewakili madrasah untuk maju ke Porsema tingkat Provinsi Jawa Tengah, Tohirin sangat mendukung, bahkan ikut mengawal anak didiknya ke Semarang.

Pun begitu, sebagai sekolah berbasis agama, MTs Ma’arif NU Gondang tetap konsisten untuk memajukan pendidikan agama di lingkungan madrasah tersebut. Setiap hari Jumat rutin diadakan instighosah, bahkan dalam pembelajaran telah ditambah materi tanfid, hafalan Al Qur’an jus 30.

“Hafal ini berlaku untuk kelas 7-9. Harapanya pada ahir semester kelas 9, siswa sudah hafal Jus 30,” pungkasnya.(Angga)

Pos terkait