Mercusuar.co, Purbalingga – Berangkat dari ketidaksengajaan, Agis Dwi Rahmadani justru bisa menunjukan kemampuan dirinya sebagai atlit lari 100 meter (Sprint) yang mampu menundukkan puluhan lawan di ajang Pekan Olahraga dan Seni Ma’arif (Porsema) tingkat Provinsi Jawa Tengah beberapa hari lalu, tepatnya Kamis-Minggu (9-12/2/2023).
“Dulu waktu masih SD, saya disuruh menggantikan posisi teman yang saat itu sedang sakit untuk ikut lomba lari,” kata gadis kecil bertubuh ramping ini mengawali kalimat.
Sejak saat itu ia mengaku suka dengan olah raga sprint, namun baru di MTs Ma’arif NU Gondang ia meras bakatnya teruji setelah mampu melibas lawan-lawannya pada Porsema tingkat Kabupaten Purbalingga yang berlangsung di MTs Ma’arif O8 Kemangkon beberapa bulan lalu, Sabtu (24/8/2022).
Dari situlah Agis yang lahir pada 25 Agustus 2009 dari pasangan Jariman dan Rusmiati ini mendapat kesempatan berlaga di lomba lari 100 meter (Sprint) pada Porsema tingkat Provinsi Jawa Tengah. Walau dalam kesempatan tersebut Agis harus puas di peringkat ke tiga, namun dirinya tetap bersemangat untuk menggeluti cabang atletik tersebut.
“Saya justru bercita-cita menjadi atlit Sprin,” akunya.
Disamping itu, kemampuannya berlari cepat diakunya sangat didukung oleh orang tua maupun sekolah. Terbukti, untuk mempersiapkan dirinya sebagai atlit lari, pihak madrasah secara rutin mengajaknya berlatih di GOR Goentoer Dardjono, Purbalingga.
Sebagaimana yang disampaikan guru olahraga MTs Ma’arif NU Gondang, Winar Bagaskara, dirinya senantiasa semangat mendidik dan melatih Agnis dan peserta didik lainnya agar menjadi atlit yang siap membawa nama harum madrasah tempatnya belajar.
“Kita rutin mengajaknya berlatih di GOR Goentoer Dardjono, satu Minggu 2-3 kali. Kami sendiri bersemangat melatih karena Kepala Madrasah mendukung, sedang kami sendiri sebagai guru olahraga sangat menginginkan anak-anak gunung ini bisa mengembangkan potensinya. Walau mereka anak-anak gunung, mereka punya potensi yang luar biasa. Buktinya Agis bisa mewakili kabupaten Purbalingga,” katanya.
Agnis memang salah satu peserta didik MTs Ma’arif NU Gondang yang letak bangunan madrasahnya berada di perbukitan lereng Gunung Slamet sebelah timur, tepatnya di Desa Gondang, Kecamatan Karangreja yang berbatasan dengan kabupaten Pemalang yang pertama kali mencatat sejarah dirinya sebagai atlit lari dari madrasah tersebut.
Winar, dalam hal ini menaruh besar harapan pada kepala madrasah untuk tidak lelah-lelahnya mendukung Agis maupun peserta didik yang lain agar bisa berprestasi di bidang apapun, terutama di bidang olahraga sebagai pelajaran yang dia ampu. Dan harapan ini dirasa tidak berlebihan, karena Tohirin sendiri mencintai durian olah raga.
Sejak madrasah ini berdiri, tahun 2012, baru kali ini bisa mengukir prestasi di cabang atletik. Hal ini diakui oleh Tohirin, kepala MTs Ma’arif NU Gondang yang baru 2 tahun menjabat sebagai Kemad (Kepala Madrasah) di sekolah berbasis Nahdlatul Ulama tersebut.
Agis menjadi bintang pertama yang mengukir sejarah prestasi MTs Ma’arif NU Gondang ke dalam kancah Porsema di cabang atletik, walau bintang-bintang yang lain sesungguhnya akan segera menyusul. Namun Agis layak mendapatkan apresiasi dan penghargaan dari berkibarnya bendera Madrasah di daerah yang jauh dari kota kabupaten itu.
Tentunya bimbingan dan dorongan dari madrasah terus menjadi semangat yang tidak padam pada diri Agnis. Kesempatan mengharukan nama MTs Ma’arif NU Gondang masih banyak bagi gadis ceria yang baru kelas 8 ini.
“Masih ada kesempatan, di tahun ini ada Popda tingkat Kabupaten dan provinsi. Peluang untuk meraih prestasi masih terbuka lebar,” ujar Tohirin mengahiri.(Angga)